SOKOGURU, CIREBON- Universitas Padjadjaran (Unpad) melalui Center for Digital Innovation Studies (Digits) atau Pusat Studi Inovasi Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis memperkenalkan aplikasi Smartambak.
Aplikasi tersebut merupakan inovasi digital yang dirancang untuk membantu petambak dalam mendeteksi dan melakukan mitigasi dini terhadap penyakit udang.
Demikian keterangan resmi Digits FEB Unpad yang diterima Sokoguru, Sabtu, 1 November 2025.
Pengembangan aplikasi Smartambak merupakan hasil dari hibah penelitian kolaboratif KONEKSI yang dibiayai Pemerintah Australia.
Baca juga: Mahasiswa Magister Unpad, Sugeng, Raih DPD RI Awards 2025, Kembangkan Desa Wisata Nglanggeran
Penelitian itu melibatkan Unpad, University of New South Wales (UNSW) Sydney, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI), GENICS, dan AIN-SEA, dan dukungan oleh DIGITS Unpad, PSDKU Unpad Kampus Pangandaran, serta Pemerintah Australia.
Aplikasi Smartambak kemudian diperkenalkan pada kegiatan Mitigasi Penyakit Udang berbasis Teknologi: Aplikasi Smartambak di Hotel Sutan Raja, Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 23 Oktober 2025.
Tujuan kegiatan itu selain memperkenalkan aplikasi Smartambak kepada petambak di Cirebon, sekaligus ingin mendapatkan tanggapan langsung dari mereka mengenai penerapannya di lapangan.
Baca juga: Mahasiswa Magister Unpad, Sugeng, Raih DPD RI Awards 2025, Kembangkan Desa Wisata Nglanggeran
Kegiatan dibuka oleh Pengelola Kesehatan Ikan Ahli Madya Direktorat Ikan Air Payau, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Christina Retna Handayani.
Turut membuka acara tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Sudiharjo, dan Ketua Tim Riset dan Kepala Digits FEB Unpad, Prof. Hamzah Ritchi.
“Kita akan bersama-sama melakukan eksplorasi penggunaan aplikasi Smartambak pada kesempatan ini. Diharapkan, aplikasi ini dapat menjadi langkah awal dalam penerapan teknologi digital yang membantu petambak mengatasi tantangan penyakit udang secara lebih efektif dan berkelanjutan,” ujar Prof. Hamzah Ritchi, seperti dikutip Kanal Media Unpad, Kamis, 30 Oktober 2025.
Baca juga: Inilah PetraScan Karya Cipta Mahasiswa Unpad! Biosensor Pendeteksi Dini Penyakit Mastitis Sapi
Lebih lanjut, acara pengenalan dan simulasi penggunaan aplikasi Smartambak dipandu oleh Rora Puspita Sari, Ph.D. dari Tim Riset DIGITS Unpad.
Dalam sesi itu, para petambak mendapatkan kesempatan untuk mencoba fitur-fitur utama Smartambak dalam mendeteksi potensi penyakit udang berdasarkan gejala yang mereka laporkan.
Setelah uji coba, sambung Rora, para petambak aktif memberikan masukan untuk penyempurnaan Smartambak agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi nyata yang dibutuhkan di lapangan.
Kegiatan itu diikuti lebih dari 30 petambak dari berbagai wilayah di Cirebon yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap penerapan teknologi digital dalam kegiatan budidaya udang.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan Aplikasi Smartambak dapat menjadi tonggak penting dalam transformasi digital sektor budidaya udang di Indonesia.
Aplikasi itu kini telah tersedia di Play Store dan akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan lapangan, agar semakin relevan dan bermanfaat bagi para petambak dalam menghadapi tantangan penyakit udang di masa mendatang.
Dalam pengenalan aplikasi itu, hadir sejumlah pakar dari berbagai lembaga. Sesi pertama dihadiri Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumberdaya Laut KKP, Hendra Yusran Siry yang dipandu oleh Direktur PSDKU Unpad Kampus Pangandaran, Prof. Alexander M.A. Khan.
Hendra membawakan materi bertema Ekonomi Biru dan Tantangan Industri Budidaya Udang.
Sedangkan sesi kedua diisi oleh Kepala Bidang Perikanan Budi Daya, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Susi Setiawati yang dipandu Prof. Sunu Widianto, Dosen FEB Unpad. Susi membawakan materi Budi Daya Udang dan Tantangan Penyakit Udang. (SG-1)