SokoLokal

Peringati HKN 2025, Kota Bandung Fokus Tekan Kasus TBC dan Stunting dan Tingkatkan Kepesertaan BPJS Kesehatan

Dua isu utama kesehatan masyarakat saat ini yakni TBC dan stunting. Program Cek Kesehatan Gratis dari pemerintah pusat sangat strategis untuk deteksi dini.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
24 November 2025
<p>Wali Kota Bandung Muhammad Farhan seusai memimpin apel Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tingkat Kota di Balai Kota Bandung, Senin, 24 November 2025. (Dok. Diskominfo Kota Bandung)</p>

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan seusai memimpin apel Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tingkat Kota di Balai Kota Bandung, Senin, 24 November 2025. (Dok. Diskominfo Kota Bandung)

SOKOGURU, BANDUNG-  Pembiayaan layanan kesehatan semakin kompleks dan mahal, sehingga peran BPJS Kesehatan sangat penting bagi masyarakat.

Untuk itu, kepatuhan terhadap BPJS adalah kunci. Masyarakat akan mendapatkan manfaat besar bila pembayaran lancar, tidak terlambat, dan Kota Bandung dapat menjaga capaian universal health coverage (UHC).

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyampaikan hal itu seusai memimpin Apel Pagi Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tingkat Kota di Balai Kota Bandung, Senin, 24 November 2025.

Baca juga: Milestone 215 Tahun Kota Bandung: Jejak Sejarah dan Identitas Kota Bandung dalam Satu Pameran

“Semua akan terintegrasi. Sistem akan menilai keluhan, menentukan fasilitas tujuan, dan mengarahkan ke rumah sakit dengan antrian lebih pendek,” ujarnya, seperti dikutip Diskominfo Kota Bandung.

Farhan juga memastikan dirinya akan terus turun ke kelurahan dan RW untuk mengedukasi masyarakat agar meningkatkan kepatuhan BPJS.

Ia mengakui meningkatnya pemanfaatan BPJS menyebabkan antrean di rumah sakit semakin panjang. Namun, pemerintah telah menyiapkan terobosan.

Baca juga: Kemen Ekraf-Manusa akan Gelar Diskusi Publik Arah Industri Kreatif pada HUT Kota Bandung

Selain soal BPJS Kesehatan,Wali Kota Farhan menegaskan dua isu utama kesehatan masyarakat saat ini adalah tuberkulosis (TBC) dan stunting.

“TBC dan risiko stunting masih kita tekan luar biasa,” katanya.

Program Cek Kesehatan Gratis dari pemerintah pusat menurutnya sangat strategis untuk deteksi dini dan skrining massal.

Baca juga: Walikota Farhan: Kota Bandung Gaungkan Sensoritual Gastrodiplomacy: Diplomasi Rasa yang Satukan Dunia

Farhan juga menyinggung rendahnya minat sebagian masyarakat terhadap penggunaan septic tank komunal, padahal infrastruktur sanitasi dasar harus segera ditata ulang.

“Kuncinya edukasi. Kita juga memperbaiki saluran air kotor melalui BUDP dan perbaikan drainase warisan Belanda bersama PDAM,” terangnya.

Penataan sanitasi dasar ditargetkan berjalan signifikan dalam satu tahun ke depan.

 

Menuju Indonesia Emas 2045

Dalam peringatan HKN 2025 yang berlangsung  khidmat itu Wali Kota Farhan membacakan amanat resmi Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang menegaskan perlunya percepatan transformasi kesehatan sebagai modal utama menuju Indonesia Emas 2045.

Apel pagi dihadiri Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, Sekretaris Daerah, staf ahli, asisten daerah, kepala perangkat daerah, direktur rumah sakit, camat, lurah, serta para insan kesehatan dari berbagai instansi.

Menteri Kesehatan melalui amanat tertulisnya menegaskan bahwa tema HKN ke-61, Generasi Sehat, Masa Depan Hebat merupakan pengingat bahwa 84 juta anak Indonesia hari ini harus dipersiapkan menjadi generasi produktif pada tahun 2045, tepat satu abad Indonesia merdeka.
“Kita mungkin tidak lagi menyaksikan matahari hangat pada 17 Agustus 2045. Namun kita berkewajiban memastikan anak-anak Indonesia hari ini memiliki masa depan yang sehat dan produktif.”

Adapun amanat Menkes, transformasi kesehatan harus diwujudkan melalui enam pilar strategis, yaitu pertama, transformasi layanan primer. Layanan kesehatan dasar semakin dekat, cepat, dan berkualitas.
Kedua, transformasi layanan rujukan. Peningkatan mutu rumah sakit, termasuk rujukan berbasis kompetensi.
Ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan. Ketersediaan obat, vaksin, dan alat kesehatan produksi dalam negeri. Keempat, transformasi pembiayaan kesehatan. Menjamin cakupan pembiayaan yang adil dan efisien, termasuk peningkatan porsi asuransi kesehatan.
“Kelima, transformasi SDM kesehatan. Penguatan kompetensi tenaga medis dan tenaga kesehatan. Terakhir, transformasi teknologi kesehatan.
Optimalisasi adopsi teknologi digital dalam layanan kesehatan,” ujar Farhan.

Menkes juga menekankan perubahan tidak hanya terjadi pada sistem, tetapi juga budaya kerja para insan kesehatan. 

Pemerintah pusat mengapresiasi seluruh tenaga kesehatan, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat, media, dan para kader yang bekerja menjaga nyawa dan martabat bangsa.

Salah satu penekanan amanat adalah pentingnya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. 

Program ini menjadi pintu masuk skrining kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya percepatan penanggulangan tuberkulosis (TBC) yang masih tinggi di Kota Bandung.

Dalam apel tersebut, dilaksanakan pula skrining kesehatan gratis, serta peluncuran logo baru Dinas Kesehatan Kota Bandung, yang ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Wali Kota sebagai Pembina Apel.

Mengakhiri amanat, Menkes menyerukan agar HKN ke-61 menjadi momentum memperkuat komitmen bersama menuju transformasi kesehatan nasional.

“Dengan generasi sehat, kita wujudkan masa depan hebat menuju Indonesia Emas 2045,” demikian penutup amanat resmi Menkes yang dibacakan Wali Kota Farhan. (SG-1)