SokoLokal

Lulus Sarjana Kedokteran Unpad di Usia 19 Tahun, Dava Adila Syuaib Jadi Wisudawan Termuda

Perjalanan akademik Dava ditempuh lewat jalur akseleratif sejak masuk SD hingga SMA. Saat di Unpad ia menyelesaikan sarjana Kedokteran dua tahun lebih cepat.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
07 Agustus 2025
<p>Dava Adila Syuaib lulus Sarjana Kedokteran dalam usia 19 tahun dan tercatat sebagai wisudawan termuda dalam Upacara Wisuda Universitas Padjadjaran Gelombang IV Tahun Akademik 2024/2025. (Dok. Kanal Media Unpad/ Dadan Triawan)<br />
<br />
 </p>

Dava Adila Syuaib lulus Sarjana Kedokteran dalam usia 19 tahun dan tercatat sebagai wisudawan termuda dalam Upacara Wisuda Universitas Padjadjaran Gelombang IV Tahun Akademik 2024/2025. (Dok. Kanal Media Unpad/ Dadan Triawan)

 

SOKOGURU, BANDUNG- Ada yang istimewa pada acara wisuda Universitas Padjadjaran (Unpad) Gelombang IV Tahun Akademik 2024/2025 di Graha Sanusi Hardjadinata, Jl. Dipati Ukur Bandung pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Salah seorang wisudawan bernama Dava Adila Syuaib, mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2022 Unpad diwisuda pada usia 19 tahun 10 bulan 23 hari. Ia berhasil menjadi wisudawan termuda. 

“Saya ingin bisa cepat pulang dan berkumpul bersama keluarga. Karena pada akhirnya, rumah adalah tempat ternyaman,” ujarnya seperti dikutip Kanal Media Unpad, Kamis, 7 Agustus 2025.

Baca juga: Leonard Hartanto Jadi Wisudawan Terbaik Sarjana Unpad dengan IPK Sempurna

Dava mengungkapkan motivasi terbesarnya dalam menyelesaikan studi berasal dari keinginan untuk membahagiakan orang tua. 

Perjalanan akademik Dava terbilang berbeda dengan teman seusianya. Ia menempuh jalur pendidikan akseleratif sejak dini, dimulai dari masuk Sekolah Dasar satu tahun lebih awal, dan melanjutkan program percepatan saat di bangku Sekolah Menengah Atas. Dengan langkah tersebut, Dava mampu menyelesaikan studi sarjananya dua tahun lebih cepat dibanding rata-rata mahasiswa. 

Meski berasal dari luar kota, Dava memilih Unpad sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi. Menurutnya, kualitas institusi adalah hal utama dalam menentukan tempat belajar. 

Baca juga: Unpad Lakukan Wawancara Klinis Bagi Calon Peserta PPDS, untuk Mengetahui Karakter Mahasiswa

“Unpad memiliki kredibilitas yang tak perlu diragukan lagi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Saya percaya bahwa lingkungan belajar yang kondusif dan fasilitas yang memadai akan mendukung proses akademik saya,” imbuhnya. 

Tak hanya unggul dalam bidang akademik, Dava juga aktif menyuarakan aspirasi mahasiswa. Salah satu pencapaian yang membanggakan adalah ketika ia berhasil menyampaikan aspirasi mahasiswa bidang kesehatan secara langsung di  Komisi IX DPR RI. 

“Itu adalah momen sangat mengesankan bagi saya. Sebagai mahasiswa, kita adalah agent of change. Bisa menyampaikan aspirasi ke pembuat kebijakan merupakan tanggung jawab dan kehormatan besar,” ungkap Dava. 

Baca juga: Kemenkes Aktifkan Kembali Program Residensi Pendidikan Anestesi dan Terapi Intensif FK Unpad di RSHS

Sebagai mahasiswa rantau, Dava menyadari pentingnya menjaga semangat dan menjaga ikatan emosional dengan keluarga sebagai sumber kekuatan. Ia juga memberikan pesan kepada mahasiswa lainnya yang masih berjuang menyelesaikan studi. 

“Semua orang pasti punya hambatan, tapi jangan lupa sesekali istirahat dan minta doa restu dari orang-orang tercinta di rumah. Niscaya semua akan dimudahkan,” pesannya. 

Setelah lulus, Dava akan melanjutkan tahap pendidikan profesi sebagai koasisten dokter. Ia berencana menggali pengalaman terlebih dahulu sebelum menentukan jenjang pendidikan berikutnya, termasuk kemungkinan melanjutkan studi ke program spesialis. 

Universitas Padjadjaran turut bangga atas prestasi yang diraih Dava. Kisah perjalanannya menjadi cerminan bahwa usia muda bukan penghalang untuk berkarya dan memberi dampak. Semoga langkah Dava dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berkembang, mengabdi, dan memberi manfaat bagi masyarakat. (SG-1)