SOKOGURU, SULAWESI TENGGARA- Hingga akhir Februari 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp182,4 miliar kepada lebih dari 1.400 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Realisasi tersebut telah mencapai 23,4% dari total target KUR Bank Mandiri di Sultra tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp779,4 miliar.
Senior Vice President Bank Mandiri Region X/Sulawesi dan Maluku, Atta Alva Wanggai, menyampaikan hal itu dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Rabu, 23 April 2025.
“Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan UMKM, yang menjadi pondasi penting bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Rp9,01 Triliun KUR untuk UMKM di Awal Tahun 2025
Melalui penyaluran KUR bank pelat merah itu membuka akses pembiayaan agar pelaku usaha bisa lebih kompetitif dan berkembang lebih cepat.
“Langkah Bank Mandiri sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memberikan kredit dengan bunga rendah untuk sektor UMKM, industri kecil, dan pertanian,” imbuh Atta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, langkah itu merupakan bentuk sinergi BUMN bersama UMKM dalam membangun ekonomi kerakyatan yang mandiri dan berkelanjutan.
"Dukungan akses pembiayaan kepada pelaku usaha ini kami yakini memiliki peran krusial dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” katanya lagi.
Dalam kurun waktu dua bulan pertama 2025, penyaluran KUR di Sulawesi Tenggara masih didominasi sektor produksi yakni mencapai 88,4% atau senilai Rp161,1 miliar.
Baca juga: Penyaluran Kredit Bank Mandiri ke UMKM Serta Perempuan di Pedesaan Meningkat Selama 2024
Rinciannya, sektor pertanian menerima Rp28,0 miliar, sektor jasa produksi sebesar Rp7,2 miliar, sektor perdagangan mencapai Rp103,3 miliar, dan sektor perikanan mendapat Rp7,7 miliar.
Untuk mempercepat distribusi KUR, Bank Mandiri menerapkan pendekatan berbasis ekosistem yang lebih inklusif. Fokusnya adalah memperkuat sektor produksi unggulan di berbagai daerah.
Strategi closed-loop pun diterapkan melalui sinergi bisnis dengan nasabah wholesale, guna memperluas rantai pasok dan memperkuat posisi UMKM dalam ekosistem pasar.
Selain pembiayaan, Bank Mandiri turut mendorong transformasi digital UMKM melalui Livin Merchant, yang menawarkan onboarding mudah, fleksibilitas pembayaran, dan tanpa biaya langganan.
Baca juga: Bank Mandiri Jadikan Rumah BUMN Mesin Pertumbuhan Ekonomi Sekaligus Pacu UMKM Naik Kelas
Layanan itu juga dapat difungsikan sebagai sistem kasir (point of sales) yang memfasilitasi transaksi dengan QRIS dari bank maupun dompet digital manapun.
Bank Mandiri juga terus memperkuat jangkauan pembiayaan melalui program referral serta edukasi keuangan lewat Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri) yang tersebar dalam jaringan bisnis UMKM.
Langkah ini ditujukan agar layanan keuangan makin dekat dan mudah dijangkau pelaku usaha di berbagai daerah.
"Dengan dukungan yang berkelanjutan serta kolaborasi erat dengan pemerintah dan berbagai pihak serta inisiatif digitalisasi UMKM, kami memastikan bahwa KUR dapat tersalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian,” tambah Atta
UMKM yang kuat, sambungnya, akan berkontribusi signifikan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. (SG-1)