SOKOGURU, JAKARTA: Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian nasional.
Hingga akhir Februari 2025, bank berkode saham BMRI ini telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp9,01 triliun kepada lebih dari 77.500 pelaku usaha di berbagai sektor.
Senior Vice President Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Muhamad Gumilang, mengungkapkan bahwa pencapaian ini telah memenuhi 23,39% dari total target KUR Bank Mandiri di tahun 2025, yang ditetapkan sebesar Rp38,5 triliun.
Baca juga: Bank Mandiri Dorong Transformasi UMKM Lewat Digitalisasi Pasar Tradisional
"Langkah ini merupakan bagian dari sinergi BUMN dan UMKM dalam membangun ekonomi kerakyatan yang mandiri dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (24/3).
Fokus pada Sektor Produksi
Bank Mandiri terus mendorong penyaluran KUR ke sektor-sektor produktif yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian. Dari total Rp9,01 triliun yang telah disalurkan, mayoritas dialokasikan untuk sektor produksi, dengan rincian sebagai berikut:
- Sektor produksi: 59,49% atau Rp5,36 triliun.
- Sektor pertanian: Rp2,64 triliun (29,31%), mengingat perannya sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional.
- Sektor jasa produksi: Rp1,90 triliun (25,1%).
- Sektor industri pengolahan: Rp694 miliar (7,71%).
- Sektor perikanan: Rp117 miliar (1,31%).
Strategi Ekosistem Inklusif untuk Percepatan KUR
Guna mempercepat penyaluran KUR, Bank Mandiri mengadopsi pendekatan berbasis ekosistem yang lebih inklusif dan berfokus pada penguatan sektor produksi unggulan di berbagai wilayah.
Baca juga: Mendag Dukung Aplikasi Master Bagasi Perkuat Ekspor UMKM Indonesia ke Pasar Global
"Sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale menjadi bagian dari strategi closed-loop yang diterapkan, sehingga UMKM dapat berkembang lebih pesat," jelas Gumilang.
Dengan strategi ini, Bank Mandiri tidak hanya memberikan akses permodalan yang lebih luas bagi UMKM, tetapi juga memastikan keberlanjutan usaha mereka dalam ekosistem bisnis yang saling terintegrasi.
Komitmen ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan UMKM sebagai penggerak utama perekonomian nasional. (SG-2)