SOKOGURU - Pelaku UMKM dan pensiunan kini memiliki pilihan pembiayaan yang semakin luas melalui KUR Mandiri Taspen.
Program ini hadir sebagai bagian dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditujukan untuk memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah dengan syarat mudah dan bunga ringan.
KUR Mandiri Taspen menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang dirancang untuk mendukung keberlanjutan usaha para pensiunan ASN, TNI, POLRI, serta pelaku UMKM.
Fokus utamanya adalah memperluas akses modal kerja atau investasi dengan sistem pembiayaan yang lebih inklusif.
Baca Juga:
Program ini memberikan peluang kepada pelaku usaha yang memiliki potensi produktif namun belum mempunyai jaminan memadai.
Dengan kemudahan syarat dan suku bunga ringan, KUR ini mendorong wirausaha agar tumbuh dan berkembang secara mandiri.
Dilansir dari Kontan.co.id, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa program Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan terus dilanjutkan pada tahun 2025.
Hal ini diperkuat dengan terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang pelaksanaan KUR 2025.
Baca Juga:
Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 300 triliun.
Dana ini difokuskan pada sektor-sektor padat karya seperti industri makanan dan minuman, tekstil, kulit, hingga furnitur, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Airlangga menegaskan bahwa plafon KUR tahun 2025 telah disesuaikan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Plafon kredit KUR mulai dari Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar," ujarnya. Program ini juga tetap memberikan subsidi bunga hingga 5% dari pemerintah.
Baca Juga:
Sebagai perbandingan, suku bunga kredit investasi di perbankan bisa mencapai 13% hingga 14% untuk tenor 7–8 tahun.
Namun melalui KUR, masyarakat dapat menikmati suku bunga yang lebih terjangkau, yakni sekitar 8%.
KUR Mandiri Taspen merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk kebutuhan modal kerja atau investasi usaha yang bersifat produktif.
Produk ini diperuntukkan bagi pelaku usaha perorangan atau mikro yang memenuhi syarat namun tidak memiliki agunan tambahan.
Baca Juga:
Limit maksimal kredit yang diberikan sebesar Rp 50 juta, dengan tenor maksimal 3 tahun untuk modal kerja dan 5 tahun untuk investasi.
Suku bunga yang dikenakan hanya sebesar 6% per tahun sesuai ketentuan KUR Mikro pemerintah.
Jenis kredit ini bersifat non-revolving, artinya dana yang telah dicairkan tidak bisa digunakan kembali setelah dilunasi.
Pembayaran dilakukan melalui angsuran bulanan tetap, dan biaya provisi serta administrasi mengacu pada ketentuan KUR Mikro yang berlaku.
Baca Juga:
Dalam KUR Mandiri Taspen, agunan pokok menggunakan usaha yang dibiayai.
Tidak diwajibkan adanya agunan tambahan maupun asuransi jiwa dan kerugian.
Hal ini bertujuan mempermudah pengajuan kredit dan mengurangi beban biaya tambahan.
Persyaratan utama mencakup status sebagai WNI, berdomisili di wilayah kerja Mandiri Taspen, memiliki usaha layak yang berjalan minimal 6 bulan, tidak sedang menerima KUR dari bank lain, dan memiliki dokumen identitas serta surat keterangan usaha.
Baca Juga:
Dengan kemudahan syarat, bunga rendah, serta tanpa agunan tambahan, KUR Mandiri Taspen menjadi solusi ideal bagi pelaku UMKM dan pensiunan yang ingin memperluas usaha mereka.
Program ini mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inklusif. (*)
