SOKOGURU, JAKARTA- Sebagai upaya pengembangan atraksi melalui penyelenggaraan event berbasis budaya dan tradisi, khususnya di Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Borobudur, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menghadirkan PENTAS Borobudur: Ngangeni, pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Event yang akan menampilkan ragam pertunjukan budaya itu digelar untuk umum secara gratis di Amphitheater Museum dan Kampung Seni Borobudur, Magelang, mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, dalam keterangan resmi Kemenpar, Rabu, 29 Oktober 2025.
Baca juga: Dibangunnya Kampung Seni Borobudur di Dusun Kujon Tumbuhkan Ekonomi Kreatif Setempat
“PENTAS Borobudur: Ngangeni merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Kementerian Pariwisata dalam memperkuat ekosistem pariwisata melalui pengembangan atraksi budaya di destinasi prioritas,” ujarnya,” Selasa, 28 Oktober.
Program itu, sambung Vinsen, sapaan akrab Vinsensius Jemadu, menjadi wujud apresiasi dan fasilitasi bagi para pelaku seni dan budaya lokal yang selama ini menjadi bagian penting dari ekosistem pariwisata berkelanjutan.
Event PENTAS Borobudur: Ngangeni, katanya lagi, menampilkan ragam pertunjukan budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Borobudur, melalui kolaborasi pelaku seni dan musik lintas generasi seperti Aftershine, Ngatmombilung, dan Sekar Rimba Nusantara.
Baca juga: BPOB dan Muhammadiyah Gelar Kompetisi bagi Pelaku Ekraf di Kawasan Borobudur
Selain itu, juga akan hadir penampilan dari sejumlah sanggar seni lokal, di antaranya Sanggar Erlangga Koperasi Medang Kamulan dan Sanggar Museum Kampung Seni Borobudur.
Vinsen menambahkan, pemilihan Kampung Seni Borobudur sebagai lokasi acara merupakan bentuk dukungan Kementerian Pariwisata terhadap destinasi wisata baru di kawasan Candi Borobudur. Sementara tema “Ngangeni diangkat sebagai refleksi bahwa wisata budaya selalu menghadirkan kerinduan dan kedekatan emosional bagi pengunjung.
Melalui PENTAS Borobudur, kami ingin menghadirkan ruang ekspresi bagi seniman dan masyarakat lokal, sekaligus mengajak wisatawan untuk merasakan langsung kehangatan budaya yang hidup di sekitar Borobudur,” imbuhnya.
Baca juga: Jadi Pusat Perayaan Waisak 2025, Momentum Candi Borobudur Perkuat Ekonomi dan Pariwisata
Vinsen berharap kegiatan yang terbuka untuk umum dan dapat dinikmati secara gratis itu tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga momentum untuk memperkuat daya tarik Borobudur sebagai destinasi pariwisata unggulan yang menawarkan pengalaman wisata berbasis budaya, kreatif, dan berkelanjutan.
“Dengan begitu, kegiatan ini dapat meningkatkan daya tarik wisata, mendorong pergerakan wisatawan, mengangkat budaya dan kearifan lokal, mendukung UMKM serta pelaku ekonomi kreatif, sekaligus memperkuat citra Borobudur sebagai destinasi unggulan berbasis budaya,” tutupnya. (SG-1)