KAMPUNG Seni Borobudur yang terletak di Dusun Kujon, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dibangun sebagai tempat relokasi bagi para pedagang dan pengrajin yang sebelumnya menempati lahan parkir di pintu keluar Candi Borobudur.
Kawasan baru itu didesain lebih terstruktur dengan fasilitas yang lengkap, memberikan kenyamanan baik bagi pengunjung maupun pedagang.
Dengan penataan itu, para pedagang dan pengrajin dapat menampilkan hasil karya mereka dalam suasana yang lebih estetis dan profesional, meningkatkan daya tarik serta pengalaman wisatawan di kawasan Candi Borobudur.
Baca juga: Kampung Adat Cireundeu: Jembatan antara Tradisi dan Ketahanan Pangan di Jawa Barat
“Kampung Seni Borobudur hadir sebagai upaya untuk memperkuat identitas budaya dan memajukan ekonomi kreatif di kawasan Borobudur,” kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, dalam rilis, Kemen PU, baru-baru ini.
Mengusung konsep ruang kreatif yang memadukan seni dan budaya lokal, smbungnya, inisiatif itu tidak hanya memberikan kesempatan kepada para seniman lokal untuk berekspresi, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Kampung Seni Borobudur merupakan inisiatif yang tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi platform yang mendorong kreativitas dan kolaborasi antara seniman-seniman lokal," imbuh Diana.
Baca juga: Kampung Wisata Sablon Cihaurgeulis, Kota Bandung Turut Geliatkan Ekonomi Lokal
Sebagai situs warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, pengembangan dan pelestarian kawasan Borobudur memerlukan koordinasi yang luas dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kolaborasi itu melibatkan kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjalankan fungsinya sesuai mandat di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.
Lebih lanjut, Diana menjelaskan, pembangunan Kampung Seni Borobudur di Dusun Kujon meliputi area seluas lebih dari 10 hektare (ha) dengan berbagai fasilitas, termasuk 1.943 kios untuk pemindahan pedagang dari dalam Kompleks Candi Borobudur, area parkir yang luas, dan sistem shuttle service.
Baca juga: Luncurkan Logo Baru, Kampung Wisata Cokrodiningratan, Yogya Perkuat Promosi Pariwisata
Selain itu, pohon-pohon seperti Bodhi dan Tanjung turut ditanam untuk memperindah kawasan serta mendukung konsep ruang hijau yang berkelanjutan.
"Kami optimistis bahwa Kampung Seni Borobudur akan menjadi destinasi budaya yang menarik, dan menjadi wadah bagi generasi muda untuk terus melestarikan kekayaan budaya Indonesia," Kata Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, J. Wahyu Kusumosusanto.
Menurutnya, sebagai bagian dari pengembangan Kampung Seni Borobudur, fasilitas seperti museum, lapangan olahraga, dan zona hijau turut dibangun.
Museum menjadi pusat informasi dan pameran seni serta budaya Borobudur, sementara lapangan olahraga menyediakan ruang bagi aktivitas fisik masyarakat setempat.
Transformasi Zona 2 di kawasan Candi Borobudur kini menjadi area hijau yang nyaman, menggantikan area pedagang sebelumnya, guna memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan serta mendukung keseimbangan ekosistem lokal.
Dengan dibangunnya Kampung Seni Borobudur, tambah Wahyu, diharapkan ekonomi kreatif di kawasan itu semakin tumbuh, memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat dan pelestarian budaya Indonesia.(SG-1)