KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara "Bincang Pasar Modal" untuk para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Solo, Jawa Tengah, baru-baru ini,
Kegiatan ini dihadiri oleh 60 pelaku usaha parekraf yang bersemangat untuk mengeksplorasi peluang pendanaan melalui skema Initial Public Offering (IPO).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan bahwa Kemenparekraf memiliki program unggulan bernama KreatIPO, yang dirancang untuk mendorong pelaku usaha parekraf menuju IPO.
Baca juga: Membuka Pintu Menuju Kemajuan UMKM Melalui IPO dan SCF
Program ini mencakup beberapa tahap, mulai dari Bincang Pasar Modal yang memberikan literasi tentang pasar modal, Coaching Clinic KreatIPO untuk pertemuan one-on-one dengan profesional pendukung.
Selain itu, juga diadakan Demoday yang mempertemukan perusahaan dengan para profesional yang akan membantu penyiapan IPO.
“Rangkaian program tersebut merupakan peluang strategis untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha para pelaku parekraf,” jelas Sandiaga sebagaimana dilansir situs Kemenparekraf.
“Sehingga tujuan utama Kemenparekraf untuk memajukan industri parekraf dapat tercapai dan berkontribusi dalam peningkatan lapangan kerja,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Angkat Danau Toba, Film "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" Dapat Apresiasi Kemenparekraf
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menambahkan bahwa kegiatan Bincang Pasar Modal bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan literasi pelaku usaha parekraf terkait akses pembiayaan non perbankan melalui pasar modal, khususnya skema IPO dan Go Public.
“Kami berharap acara ini dapat membantu pelaku usaha memahami syarat, ketentuan, dan manfaat dari IPO,” jelas Anggara sebagaimana dikutip situs Kemenparekraf, Kamis (11/7).
Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto, turut mengapresiasi program ini.
Ia menyatakan bahwa edukasi pasar modal bagi pelaku usaha parekraf di Solo Raya sangat penting dan diharapkan dapat menyelesaikan salah satu tantangan utama yang dihadapi, yaitu pembiayaan dan pemasaran.
Baca juga: Kurs Rupiah Melemah, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Berwisata di Tanah Air
Dengan adanya program ini, diharapkan para pelaku usaha parekraf di Solo dapat semakin berkembang dan memiliki akses lebih luas terhadap sumber pendanaan.
Tujuannya, agar industri parekraf di Indonesia dapat terus maju dan berkontribusi pada perekonomian nasional. (SG-2)