KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan apresiasi tinggi terhadap film "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" yang berhasil mengangkat budaya Batak dan pesona keindahan Danau Toba.
Film ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga instrumen penting untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Dalam acara "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar secara daring pada Senin (1/7), Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan, mengungkapkan bahwa film ini merupakan hasil kolaborasi antara PIM Pictures dan BPODT.
Baca juga: Siapkan SDM Handal, Kemenparekraf Gelar Pelatihan untuk Barista di Danau Toba
"Ini adalah film komersial yang menampilkan keindahan tempat-tempat di Danau Toba, seperti Kaldera, Museum Mayjend D.I Panjaitan, desa wisata, dan kapal pinisi baru di Danau Toba," jelas Jimmy.
Jimmy berharap film "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" dapat mempromosikan Danau Toba sebagai destinasi wisata yang menawarkan berbagai atraksi menarik kepada pasar nusantara dan internasional.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, menambahkan bahwa film yang dibuat oleh sineas lokal ini menjadi alat promosi yang efektif.
"Film memiliki kekuatan indirect marketing dan sudah banyak destinasi yang sukses menarik wisatawan berkat film," kata Nia sebagaimana dikutip situs Kemenparekraf.
Baca juga: Ajang Trail of The Kings Danau Toba Siap Digelar dan Targetkan 1.500 Peserta
CEO PIM Pictures, Agustinus Sitorus, menceritakan bahwa "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" berkisah tentang Jerry Tan (Panjaitan), seorang mahasiswa yang skripsinya selalu ditolak dosen.
Dengan dukungan teman-temannya, Jerry akhirnya memilih judul skripsi tentang sejarah tokoh nasional D.I Panjaitan, yang membawanya untuk pertama kali ke kampung halamannya di Balige bersama tiga sahabatnya untuk riset.
Film bergenre komedi-romantis ini juga menggambarkan kearifan lokal dan kehidupan masyarakat sekitar Danau Toba.
Baca juga: Dampak Ekonomi F1 Powerboat 2024 di Danau Toba Diharapkan Naik 20%-25%.
"Setelah pulang kampung, Jerry berhasil menyelesaikan skripsinya dan menyelesaikan konflik hatinya. Saksikan kisah lengkapnya di bioskop pada 11 Juli 2024," ajak Agus.
Dengan latar belakang alam, budaya, dan keragaman asli Indonesia, "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" diharapkan dapat memperkuat promosi pariwisata tanah air dan menarik lebih banyak wisatawan ke Danau Toba. (SG-2)