SOKOGURU- Transformasi ekonomi kerakyatan tengah bergerak cepat di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menegaskan komitmen besar melalui program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), sebuah gerakan ekonomi desa modern yang digadang menjadi tulang punggung baru ekonomi Pancasila.
Menteri Koperasi Ferry Juliantono memastikan bahwa hingga akhir tahun 2026, akan ada 80 ribu KDMP yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Ferry menegaskan, “Untuk operasionalnya, kami lihat di akhir tahun 2026 akan punya 80 ribuan (Koperasi Desa Merah Putih),” ucapnya saat menghadiri Indonesia Kita Awards 2025 di Jakarta, Senin (10/11) malam.
Pernyataan ini menandai babak baru bagi program Koperasi Desa Merah Putih, yang bukan hanya sekadar koperasi konvensional, melainkan sistem ekonomi terpadu dengan jaringan digital, logistik, hingga fasilitas kesehatan.
Melalui KDMP web, KDMP login, serta KDMP mobile PC, masyarakat desa nantinya bisa mengakses layanan koperasi dengan mudah dan transparan.
Banyak yang bertanya, KDMP itu apa?
Secara konsep, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) adalah koperasi modern berbasis desa yang didirikan untuk menggerakkan perekonomian rakyat dari tingkat paling bawah.
Program ini menggabungkan sektor ritel, kesehatan, pembiayaan, logistik, hingga digitalisasi desa dalam satu sistem koperasi yang terintegrasi.
KDMP akan memiliki gudang, gerai sembako modern, apotek, klinik desa, kantor pelayanan, serta sistem logistik yang dikelola dengan prinsip efisiensi dan transparansi.
Ferry menyebut, “Nantinya aset koperasi akan naik drastis. Volume usaha kegiatan koperasi akan naik drastis, kemudian partisipasi masyarakat yang menjadi anggotanya juga menjadi tambah banyak.”
Melalui KDMP login dan KDMP mobile login, pengurus dan anggota koperasi bisa mengelola data, melakukan transaksi, hingga memantau laporan keuangan secara daring.
Sementara KDMP web akan berfungsi sebagai portal utama informasi dan pendaftaran anggota baru.
Siapa yang Bisa Menjadi Pengurus Koperasi Merah Putih?
Menurut pedoman Kemenkop, pengurus Koperasi Merah Putih bisa berasal dari unsur masyarakat desa, tokoh lokal, pelaku UMKM, hingga perangkat desa yang memiliki integritas dan kemampuan manajerial.
Setiap KDMP diwajibkan memiliki minimal tiga pengurus inti: ketua, sekretaris, dan bendahara.
Untuk mendukung operasional awal, pemerintah menyiapkan program pendamping koperasi merah putih di setiap wilayah. Adapun gaji pendamping Koperasi Merah Putih diperkirakan berada di kisaran Rp5 juta hingga Rp7 juta per bulan, tergantung skala wilayah dan beban kerja.
Gaji ini akan bersumber dari kombinasi dana pemerintah dan kontribusi koperasi.
Selain itu, masyarakat dapat mendaftar melalui fitur Daftar Koperasi Merah Putih yang tersedia di KDMP web, dengan memenuhi syarat daftar Koperasi Merah Putih seperti domisili di wilayah desa sasaran, memiliki usaha mikro aktif, dan bersedia terlibat dalam kegiatan koperasi minimal satu tahun.
Target Pembangunan dan Proyeksi 2026
Ferry Juliantono menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan fisik Koperasi Desa Merah Putih, mulai dari gudang, gerai, hingga sarana pendukung lainnya, rampung pada Maret 2026.
Namun, operasional penuh 80 ribu KDMP akan difokuskan pada akhir tahun 2026.
Pemerintah menyiapkan percepatan pembangunan selama dua bulan ke depan.
Pada November, ditargetkan 40.000 bidang tanah sudah terdata dan 20.000 titik pembangunan dimulai. Sedangkan pada Desember, akan ada 40.000–50.000 titik baru hingga total 80.000 bidang tanah siap dibangun.
Logo dan identitas visual juga tengah disiapkan. Logo Koperasi Merah Putih 2025 dan Logo KDMP akan menjadi simbol resmi gerakan ekonomi kerakyatan yang berbasis ideologi Pancasila.
Ferry menyebut, “Program ini merupakan program ideologis Presiden Prabowo. Karena memang bersumber dari semangat ideologi membangun kembali ekonomi Pancasila.”
Makna Ideologis Koperasi Desa Merah Putih
Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) tidak sekadar proyek ekonomi, melainkan refleksi cita-cita untuk mengembalikan ekonomi nasional ke “khittah”-nya, keadilan sosial dan pemerataan ekonomi berbasis rakyat.
Dengan sistem digital seperti KDMP web, KDMP mobile PC, dan KDMP login, program ini menargetkan penguatan ekonomi desa secara menyeluruh.
Ferry yakin, jika 80 ribu KDMP sudah beroperasi, aset koperasi akan melonjak drastis dan melibatkan jutaan anggota baru. Ia menutup, “Insyaallah dengan dukungan semua pihak, kita akan merealisasikan cita-cita dan keputusan ideologis dari Presiden.”
Dengan kehadiran Koperasi Desa Merah Putih, pemerintah menegaskan arah baru ekonomi Indonesia: modern, digital, dan berpihak pada rakyat.
Program ini bukan hanya akan menghidupkan kembali ekonomi desa, tapi juga menjadi tonggak sejarah kebangkitan ekonomi Pancasila di era digital.(*)