Keuangan

Bank Indonesia: Pertumbuhan Kredit Perbankan pada April 2024 Meningkat

Pembiayaan syariah pada April 2024 tumbuh tinggi sebesar 14,88% (yoy). Begitu juga dengan kredit UMKM tumbuh 7,30% (yoy). Dengan perkembangan itu , pertumbuhan kredit 2024 akan terus meningkat menuju batas atas kisaran prakiraan 10-12%. 

 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
23 Mei 2024
Dok. Bank Indonesia

GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pada April 2024, kredit tumbuh tinggi sebesar 13,09% (yoy). Hal itu  didorong oleh pertumbuhan kredit di banyak sektor, seperti industri, jasa dunia usaha, dan sektor perdagangan, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. 

 

SEUSAI Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung  pada 21-22 Mei 2024 

 

“Tingginya permintaan kredit dipengaruhi oleh sisi penawaran, sejalan dengan terjaganya appetite perbankan yang didukung oleh tingginya permodalan, berlanjutnya strategi realokasi aset ke kredit oleh perbankan, dan diterapkannya Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang menjaga kecukupan likuiditas perbankan,” ujarnya dalam keterangan pers seusai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung  pada 21-22 Mei 2024. 

 

Baca juga: Kebutuhan Pembiayaan dan Penyaluran Kredit Baru Maret 2024 Meningkat

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pertumbuhan kredit tersebut juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang terus meningkat, yakni mencapai 8,21% (yoy) pada April 2024. 

 

“Sedangkan dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang tetap terjaga baik,” imbuh Perry. 

 

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi yang masing-masing tumbuh sebesar 15,69% (yoy), 13,25% (yoy), dan 10,34% (yoy). 

 

Baca juga: Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan dan Penyaluran Kredit Baru terindikasi Meningkat

 

Perry mengatakan pembiayaan syariah juga tumbuh tinggi sebesar 14,88% (yoy). Begitu juga dengan kredit UMKM tumbuh 7,30% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 akan terus meningkat menuju batas atas kisaran prakiraan 10-12%. 

 

Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga.  

Ketahanan perbankan, menurut Perry,  tecermin dari likuiditas yang memadai, risiko kredit yang rendah, dan permodalan yang kuat. Likuiditas perbankan yang tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi sebesar 25,62%.

 

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi sebesar 25,96% pada Maret 2024, sementara rasio kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) tercatat rendah sebesar 2,25% (bruto) dan 0,77% (neto). 

 

Baca juga: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi dan Penyaluran Kredit Baru Januari 2024 Tumbuh Terbatas

 

Ketahanan perbankan yang kuat juga didukung oleh kemampuan membayar korporasi yang baik. 

 

Hasil stress-test Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan dan korporasi tetap kuat dalam menghadapi tekanan ketidakpastian pasar keuangan global, termasuk risiko dari eksposur Utang Luar Negeri (ULN) institusi keuangan dan korporasi yang terjaga, didukung oleh strategi pengelolaannya yang baik. 

 

Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan. (SG-1)