Ekonomi

Kebutuhan Pembiayaan Korporasi dan Penyaluran Kredit Baru Januari 2024 Tumbuh Terbatas

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru pada Januari 2024 terindikasi relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya, dengan mayoritas pembiayaan berasal dari bank umum.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
26 Februari 2024
Dok. Bank Indonesia

PENYALURAN kredit baru oleh perbankan pada Januari 2024 terindikasi tumbuh terbatas dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 24,5%. Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, permintaan pembiayaan dari nasabah, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain. 

 

Demikian hasil survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI), seperti dilansir bi.go.id, Senin (26/2). 

 

Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan I 2024, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan tetap tumbuh meski melambat sesuai pola historisnya.

 

baca juga: Bank Indonesia Adakan Kegiatan EkspedisiSi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024 di 18 Provinsi

 

“Penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat pada Februari 2024, terindikasi dari nilai SBT prakiraan penyaluraan kredit baru Februari 2024 sebesar 71,5%. Peningkatan penyaluran kredit baru pada Februari itu diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan jenis kredit,” ujar Asisten Gubernur BI Erwin haryono dalam siaran persnya.

 

Menurutnya, kebijakan penyaluran kredit (lending standard) pada Januari 2024 sedikit lebih ketat. Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang ketat terindikasi pada kredit investasi dan kredit modal kerja, sedangkan kredit konsumsi KPR dan lainnya terindikasi lebih longgar dengan SBT negatif.

 

“Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Januari 2024 antara lain kondisi/permasalahan sektor riil saat ini, toleransi bank terhadap risiko, serta potensi risiko kredit ke depan,” imbuh Erwin.

 

Baca juga: Penyaluran Kredit Baru pada Triwulan IV 2023 Terindikasi Meningkat

 

Dari dana sendiri

Lebih lanjut, pria dari Departemen Komunikasi BI itu memaparkan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Januari 2024 juga terindikasi tumbuh terbatas. 

 

“Hal tersebut tercermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 6,5%. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada lapangan usaha (LU) Pertambangan. Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri,” jelas Erwin.

 

Hasil survei BI, sambungnya, menunjukkan responden menyampaikan pemenuhan kebutuhan dana tiga bulan mendatang mayoritas masih juga dipenuhi dari dana sendiri (70,7%), meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (76,3%), diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (17,9%), pengajuan kredit baru ke perbankan dalam negeri (12,9%), serta pembiayaan yang berasal dari pinjaman/utang dari perusahaan induk.

 

Sementara itu, hasl survei menunjukkan, di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru pada Januari 2024 terindikasi relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya, dengan mayoritas pembiayaan berasal dari bank umum. Selain perbankan, sumber pembiayaan utama yang menjadi preferensi rumah tangga antara lain ialah koperasi dan leasing

 

“Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas pembiayaan yang diajukan responden rumah tangga pada Januari 2024 adalah kredit multi guna (KMG) sebesar 39,3%. Jumlah ini menurun dibandingan dengan periode sebelumnya (41,5%),” jelasnya.

 

Sedangkan jenis pembiayaan lain yang diajukan oleh responden adalah kredit kendaraan bermotor (KKB) yakni 22,7%, kredit peralatan rumah tangga 12,9%, kredit pemilikan rumah (KPR) 8,5%,  dan kartu kredit 4%.

Berdasarkan hasil survei periode Januari 2024, permintaan kredit rumah tangga yang terjaga terutama didukung oleh peningkatan pengajuan KKB.  (SG-1)