KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar kegiatan penanaman Mangrove bersama di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk Jakarta Utara, Sabtu (17/2).
Kegiatan penanaman mangrove tersebut merupakan bagian dari rangkaian dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2024.
Rangkaian HPN 2024 diselenggarakan di Jakarta pada 17 - 20 Februari 2024 dengan tema “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Merawat Keutuhan Bangsa”.
Baca juga: Peringati Hari Menanam Pohon Pemprov Jabar Tanam 270 Ribu Mangrove
Kegiatan penanaman mangrove juga menjadi ajang silaturahim dan penyatuan pemikiran untuk kemajuan pers khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Terkait peringatan HPN 2024, Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan fasilitasi kepada PWI untuk melakukan penanaman mangrove bersama.
Baca juga: Warga Muara Gembong Olah Aneka Makanan Berbahan Baku Mangrove
Kegiatan penanaman pohon dihadiri Ketua Umum PWI Pusat Hendry CH Bangun, Ketua Dewan Penasihat PWI Pusat H Ilham Bintang, Sekjen PWI Pusat Sayid Iskandarsyah, dan jajaran PWI Daerah berjumlah sekitar 75 orang.
Menteri LHK Siti Nurbaya menanam mangrove di area TWA Angke Kapuk yang merupakan kawasan konservasi alam sekaligus pariwisata alam di bawah kelola Balai Konservasi DKI Jakarta KLHK, seluas 99,82 ha di Jakarta Utara yang masuk wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan
Menteri LHK menyatakan terima kasih yang dalam bahwa insan pers memiliki rasa kasih yang kuat terhadap alam khususnya mangrove.
Menteri Siti juga memberikan perbandingan keindahan alam mangrove Indonesia dengan negara lain dan ternyata Indonesia sangat membanggakan.
"Menanam mangrove kali ini karena kita tahu bersama mangrove Indonesia merupakan mangrove terluas di dunia yang mencakup sekitar 23% dari keseluruhan luasan mangrove dunia," ujar Menteri Siti.
KLHK, menurut Menteri Siti, telah bertahun-tahun berkolaborasi dengan insan pers dalam mempublikasikan upaya penanaman pohon bersamaan dengan HPN.
Penanaman pohon telah dilaksanakan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan saat ini di Taman Wisata Alam Angke, Jakarta Utara.
"Pers itu sangat penting bukan hanya untuk pemerintah tapi untuk kehidupan, secara teori menurut Friedman peran pera antara lain sebagai story teller, social control, dan event shape," jelas Siti.
"Tiga hal tersebut yang bisa memberikan pengaruh terhadap apa yang bisa dan akan terjadi dalam suatu negara. Jadi peran pers sangat-sangat penting," tutur Menteri Siti.
Jalin Terus Kolaborasi
Menteri Siti juga mengingatkan para jajarannya yang merupakan birokrat KLHK untuk mau terus menjalin hubungan baik dengan insan pers.
"Kenapa harus bersama sama dengan pers, karena birokrasi harus akuntabel jadi harus dikontrol salah satunya oleh pers," imbuhnya.
Ia pun mengungkap bahwa bagi dirinya sebagai Menteri LHK, peran jurnalis adalah penasihat, bukan hanya sekedar penyebar berita, tapi jauh di atas itu.
Baca juga: Batik Mangrove Produk Batik Ramah Lingkungan
Dengan posisi itu maka penyusunan kebijakan publik menjadi lebih berkualitas karena dengan adanya pers maka kebutuhan publik dapat diketahui dengan lebih baik.
Sejalan dengan Menteri LHK, Sekjen KLHK Bambang Hendroyono mengungkapkan dirinya dan jajarannya di KLHK mengapresiasi kolaborasi dan sinergitas antara Setjen KLHK dengan para jurnalis yang tergabung dalam PWI sebagai contohnya kegiatan KLHK dengan PWI pada Sabtu (17/2/2024).
"Kegiatan pada hari ini bukan hanya sekedar penanaman mangrove, namun juga merupakan ajang saling bertukar pandangan," ucap Bambang.
"Di satu sisi apa yang menjadi visi, apa yang sedang digagas, dilaksanakan dan diperjuangkan untuk pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan, dan disisi lain juga kami mengenali kesempatan, dukungan dan kebersamaan dalam memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup bersama para wartawan Indonesia," jelas Bambang.
Sementara itu Ketua Umum PWI Pusat, Hendry CH Bangun, merasa sangat tersanjung dengan diajak sertanya insan pers dalam mensukseskan kegiatan menanam pohon terutama mangrove yang menjadi salah satu kekayaan bangsa Indonesia.
Ia setuju bahwa upaya pengelolaan lingkungan itu penting sekali dan apa yang sudah dilakukan KLHK dalam menjaga lingkungan dan hutan Indonesia perlu disuarakan lebih luas lagi agar diketahui publik dengan baik. (SG-2)