Kuliner

Warga Muara Gembong Olah Aneka Makanan Berbahan Baku Mangrove

Oleh-oleh dari Bekasi ini pun telah mendongrak ekonomi warga pesisirnya dan diharapkan bisa dinikmati oleh pasar yang lebih luas.

Warga Muaragembong, Bekasi mengolah makanan berbasis mangrove.

Di Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada tanggal 27 Juli ini ada banyak kisah inspiratif dari pohon kaya manfaat ini. Mangrove tidak hanya sekedar bermanfaat bagi ekosistem tapi juga bisa dijadikan bahan baku makanan dan minuman.

Salah satu pelaku kuliner berbahan baku mangrove ini dari UMKM Bahagia Berkarya atau Kebaya dari Desa Pantai Bahagia, Muaragembong yang mengembangkan aneka makanan mulai dari dodol, sirup, keripik, stik mangrove, hingga jus buah mangrove. 

Ini datang dari Alpiah, Ketua Kelompok Bahagia Berkarya yang mengolah bahan baku mangrove sejak tahun 2013. Berbekal kreatifitasnya itu ia mampu menghasilkan aneka makanan yang berasal dari jenis mangrove sonneratia caseolaris, mangrove cylindrica, hingga avicennia. 

“Bisa bikin peyek dari daun mangrove,” ujarnya.

Berbagai produk dari pelaku UMKM Muara Gembong ini menjadi ciri khas yang unik karena berbasis bahan baku mangrove. Oleh-oleh dari Bekasi ini pun telah mendongrak ekonomi warga pesisirnya dan diharapkan bisa dinikmati oleh pasar yang lebih luas. 

Keberadaan mangrove di desa ini terus ditumbuhkan agar kawasan Muara Gembong tetap terjaga dan memberi manfaat yang besar bagi lingkungan dan juga ekonomi warga pesisir di Kabupaten Bekasi.