DI tengah tantangan besar dalam pengelolaan sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk berkolaborasi.
Kali ini, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengajak Masyarakat Tionghoa Peduli, sebuah organisasi yang aktif di bidang sosial, untuk bersama-sama mengelola sampah dari sumbernya.
Dalam pertemuan di Kantor Yayasan Dana Sosial Priangan, Bandung, pada Selasa (5/10), Koswara mengajak organisasi tersebut untuk turut serta menjaga lingkungan Kota Bandung.
Baca juga: Tinjau TPA Sarimukti, Pj Gubernur Jabar Ajak Pemda Bandung Raya Kurangi Sampah
“Kota Bandung ini ada dalam kondisi membutuhkan perhatian lebih dari masyarakat terkait pengelolaan sampah, karena pembuangan ke TPA Sarimukti terbatas,” ungkap Koswara.
Dengan volume sampah yang terus meningkat, Pemkot Bandung saat ini berupaya menurunkan ritase pengiriman sampah ke TPA Sarimukti, salah satu tempat pembuangan akhir di kota ini yang kapasitasnya semakin terbatas.
Kelola Sampah dari Akar Permasalahan
Koswara menekankan pentingnya pemilahan sampah dari sumber sebagai langkah awal mengatasi persoalan.
Menurutnya, pengelolaan sampah tak bisa hanya mengandalkan pembuangan semata, melainkan perlu keterlibatan aktif masyarakat, mulai dari rumah tangga hingga komunitas seperti Masyarakat Tionghoa Peduli.
Baca juga: Bank Sampah Berseri Kelurahan, Kota Bandung, Turut Bantu Ekonomi Warga
Pemkot Bandung juga akan terus memperluas sosialisasi pemilahan sampah ke berbagai kelompok masyarakat, termasuk pedagang kaki lima (PKL), yang turut menyumbang pada volume sampah kota.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, (kanan) dan Perwakilan Masyarakat Tionghoa Peduli, Djoni Toat, (Dok.Pemkot Bandung)
“Kita terus sosialisasi agar pemilahan sampah dimulai dari sumber. Kita akan upayakan juga yang belum tergarap sosialisasi itu kepada PKL,” tambah Koswara.
Jaga Kawasan Penunjang Kehidupan Kota
Di samping persoalan sampah, Koswara mengingatkan pentingnya menjaga Kawasan Bandung Utara (KBU). Lahan kritis di kawasan ini berisiko mengganggu ekosistem dan daya dukung Kota Bandung sebagai wilayah yang padat penduduk.
Koswara berharap kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dapat membantu melestarikan kawasan ini sebagai paru-paru kota.
“Saya mengajak kepedulian untuk membenahi Kawasan Bandung Utara yang menjadi salah satu wilayah penunjang kehidupan di Kota Bandung,” ujar Koswara.
Baca juga: Kota Bandung Wujudkan Solusi Hijau, Ubah Sampah Jadi Sumber Daya Berharga
Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan Kota Bandung yang berkelanjutan, di mana lingkungan terjaga dan kebutuhan hidup warga terpenuhi.
Masyarakat Tionghoa Peduli Siap Berkolaborasi
Perwakilan Masyarakat Tionghoa Peduli, Djoni Toat, menyambut positif ajakan Koswara.
Ia menegaskan kesiapan organisasi ini untuk bersinergi dengan Pemkot Bandung, baik dalam pengelolaan sampah maupun isu-isu lingkungan lainnya.
Bagi Djoni, kepedulian terhadap lingkungan adalah bentuk kontribusi nyata organisasi ini dalam mendukung kesejahteraan bersama.
Djoni mengingatkan bahwa organisasi mereka telah berkontribusi dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di Kota Bandung, termasuk saat pandemi Covid-19.
Mulai dari menyumbangkan alat pelindung diri hingga menyediakan vaksin bagi tenaga kesehatan, Masyarakat Tionghoa Peduli selalu hadir dalam aksi sosial yang dibutuhkan masyarakat.
Kini, Djoni menyatakan kesiapan organisasinya untuk membantu Pemkot Bandung dalam pengelolaan sampah dan menggalang kerja sama dengan organisasi lainnya.
“Kami siap untuk melaksanakannya, secara bertahap mudah-mudahan ini berjalan dengan lancar,” tuturnya penuh optimisme.
Kolaborasi untuk Bandung Bersih dan Berkelanjutan
Kerja sama ini bukan sekadar upaya untuk mengelola sampah, melainkan sebuah langkah kolektif menuju Bandung yang bersih dan berkelanjutan.
Dengan dukungan masyarakat dan komitmen pemerintah, pengelolaan sampah dari sumbernya diharapkan bisa mengurangi beban pada TPA dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh warga.
Baca juga: Ritel Superindo dan Wahu Kolaborasi Atasi Masalah Sampah Plastik di Bandung Raya
Langkah ini juga menjadi pengingat bahwa menjaga lingkungan bukanlah tugas satu pihak semata.
Dari pemerintah hingga komunitas-komunitas masyarakat, semua memiliki peran penting dalam menjaga Bandung tetap asri.
Kolaborasi antara Pemkot Bandung dan Masyarakat Tionghoa Peduli adalah bukti nyata bahwa melalui kebersamaan, perubahan besar dapat diwujudkan untuk menciptakan kota yang lebih baik.(SG-2)