Humaniora

Ritel Superindo dan Wahu Kolaborasi Atasi Masalah Sampah Plastik di Bandung Raya

Kolaborasi Superindo dan Wahu ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi swalayan dan pelaku bisnis lainnya untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
26 Oktober 2024
Superindo, salah satu swalayan terkemuka di Indonesia, berkolaborasi dengan Wahu., dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung. (Ist/Pemkot Bandung)

UPAYA mengatasi persoalan sampah plastik di Bandung Raya kini menemukan angin segar. Superindo, salah satu swalayan terkemuka di Indonesia, berkolaborasi dengan Wahu.

 

Wahu adalah sebuah platform penanggulangan sampah plastik, untuk mengelola limbah plastik pelanggan mereka dengan lebih bertanggung jawab.

 

Melalui program ini, Super Indo berupaya agar setiap plastik yang dihasilkan pelanggan dapat didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan. 

 

Baca juga: Toko Nol Sampah Wujudkan Hidup Ramah Lingkungan di Tengah Kota Bandung

 

"Kami tidak hanya ingin menyediakan produk berkualitas bagi masyarakat, tetapi juga memastikan sampah plastik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan dan tidak berakhir mencemari lingkungan,” ungkap Store Leader Superindo, Dwiratih Kusuma, di Gerai Super Indo Dago, Bandung, Jumat (25/10).

 

 

Program ini sudah dimulai sejak awal tahun 2024 secara nasional, sementara di Bandung telah berjalan sejak Februari 2024dengan dropbox khusus tersedia di Super Indo Dago dan Ujungberung. 

 

"Antusiasme masyarakat Bandung sangat tinggi, bahkan warga dari Cimahi ikut serta,” tambah Dwiratih.

 

Inovasi ini bukan hanya soal menyediakan dropbox di beberapa gerai Super Indo, tetapi juga memberi manfaat finansial bagi pelanggan yang mengumpulkan sampah plastik. 

 

Baca juga: Hotel dan Restoran Bandung Kelola Sampah Secara Mandiri, Dukung Atasi Masalah Sampah

 

Menurut staf Wahu, Aris Ginting, pihaknya menyediakan kontainer untuk jenis sampah seperti botol PET dan plastik kemasan. 

 

Setiap plastik yang dikumpulkan dihargai, seperti plastik kemasan private brand Super Indo dan merek P&G sebesar Rp5.000 per kilogram, sementara botol PET dinilai Rp4.500 per kilogram.

 

 

Menariknya, plastik yang dikumpulkan di kontainer akan langsung ditimbang, dan saldo otomatis terkredit ke e-wallet pelanggan. Sedangkan plastik yang dikumpulkan di dropbox akan diproses dalam waktu 24 jam. 

 

Bagi pelanggan yang sudah terdaftar di aplikasi Wahu, dana hasil penukaran sampah plastik ini dapat langsung diterima melalui berbagai e-wallet, seperti Shopee Pay, Dana, GoPay, Ovo, atau LinkAja. 

 

Vinny, warga Setiabudi yang rutin mengumpulkan sampah plastik di dropbox Wahu, menyambut baik program ini. 

 

"Saya sangat setuju dengan kolaborasi Superindo dan Wahu ini. Jadi, kami tidak lagi bingung mencari tempat untuk membuang sampah plastik yang dapat dimanfaatkan,” ujarnya.

 

Setiap minggu, program ini berhasil mengumpulkan hingga 300 kilogram sampah plastik, angka yang menunjukkan tingginya minat warga untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah. 

 

Bagi Super Indo dan Wahu, ini bukan sekadar program daur ulang, tetapi langkah kecil dengan dampak besar dalam menjaga lingkungan.

 

Baca juga: TPST Tegallega Siap Beroperasi November 2024, Upaya Pemkot Bandung Tangani Sampah

 

Kolaborasi Super Indo dan Wahu ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi swalayan dan pelaku bisnis lainnya untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

 

Kolaborasi ini juga sekaligus membantu mengatasi masalah sampah plastik yang kini menjadi persoalan serius di berbagai kota besar di Indonesia, khususnya di Bandung Raya. (SG-2)