PENJABAT (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin, bersama empat kepala daerah di Bandung Raya meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu (30/10).
Dalam peninjauan tersebut, Bey menyoroti kondisi operasional TPA Sarimukti yang hanya mengandalkan satu dari lima zona yang ada, sementara zona lainnya masih dalam tahap penataan ulang dan persiapan.
“Saat ini dari lima zona, hanya satu yang efektif digunakan, dua zona lainnya sedang ditata ulang, satu zona sudah tidak bisa digunakan, dan satu lagi sedang disiapkan,” kata Bey.
Baca juga: Bank Sampah Berseri Kelurahan, Kota Bandung, Turut Bantu Ekonomi Warga
Untuk mengantisipasi lonjakan sampah, zona kelima sedang dipersiapkan dan diproyeksikan mulai digunakan pada awal 2025.
Bey menyebut bahwa lahan untuk zona baru ini telah siap, dan Pemprov Jawa Barat bersama perangkat desa telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar yang terdampak.
“Kami sudah bertemu kepala desa, dan sosialisasi sudah berjalan dengan baik,” ujar Bey.
Baca juga: Tekan Volume Sampah, Sekda Jabar Yakin Bandung Mampu Kurangi Ritase ke TPA Sarimukti
Meski demikian, ia berharap optimalisasi pengurangan sampah di tingkat rumah tangga dapat mengurangi beban TPA Sarimukti, sehingga zona baru tersebut tidak perlu difungsikan.
Bey bersama kepala daerah Bandung Raya juga menegaskan komitmen untuk membatasi jumlah ritase truk sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti, dengan rincian 140 rit per hari dari Kota Bandung, 17 rit dari Kota Cimahi, 40 rit dari Kabupaten Bandung, dan 17 rit dari Kabupaten Bandung Barat.
“Komitmen kami adalah tetap mematuhi batas pengiriman sampah yang disepakati,” tambah Bey.
Ia juga menekankan pentingnya pemilahan sampah di rumah tangga sebagai upaya mengurangi volume sampah.
Baca juga: TPA Sarimukti Mulai Kelebihan Kapasitas, Pemkot Bandung Ambil Sejumlah Langkah Cepat
Untuk memperkuat edukasi, Pemprov Jawa Barat akan bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam mensosialisasikan pemilahan sampah hingga ke tingkat desa.
“Pemilahan sampah dari hulu adalah kunci, dan kami sudah meminta TNI dan Polri membantu sosialisasi hingga ke desa dan kelurahan,” tutup Bey. (SG-2)