Humaniora

Wujudkan Pemberdayaan Masyarakat ITDC Beri Pelatihan Pertanian di The Mandalika

Integrated Farming System hadir sebagai inisiatif ITDC untuk memberdayakan petani lokal dengan memberikan pelatihan yang komprehensif, mulai dari pengolahan hasil pertanian hingga pendampingan budi daya tanaman.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
14 Oktober 2024
Salah satu program TJSL ITDC di The Mandalika. (Dok. ITDC)

SEBAGAI wujud komitmen mendukung pembangunan masyarakat, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (InJourney Tourism Development Corporation/ ITDC) melakukan berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di kawasan The Mandalika 

 

Diantaranya ITDC menggelar program Integrated Farming System dan Monitoring pencegahan stunting di Dusun Mongge II, Desa Sukadana, Jumat (11/10).

 

Kegiatan itu dilakukan atas kerja sama dengan  Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata (P3TA) Universitas Mataram sebagai narasumber dan pendamping. Sementara program monitoring pencegahan stunting digelar pada Sabtu (12/10).

 

Baca juga: Rayakan HUT ke-79 RI, ITDC Gelar Cinema on the Beach di Kuta Beach

 

"Integrated Farming System hadir sebagai inisiatif ITDC untuk memberdayakan petani lokal dengan memberikan pelatihan yang komprehensif, mulai dari pengolahan hasil pertanian hingga pendampingan budi daya tanaman,” kata Corporate Secretary Group Head ITDC, Million Sekarsari, dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Minggu (13/10).

 

Dalam pelatihan itu, sambungnya, sebanyak 20 warga perempuan di Dusun Mongge II, Desa Sukadana ikut serta untuk mempelajari cara mengolah komoditas lokal seperti jamur, cabe, kelor, dan turi menjadi produk bernilai jual tinggi.

 

“Produk-produk tersebut meliputi kopi kelor, teh kelor, bon cabe, hingga stik kelor. Program itu juga memfokuskan pada keberlanjutan, melalui pendampingan budi daya tanaman pepaya calina, kelor dan juga cabe lokal, yang berpotensi menambah nilai ekonomi bagi para petani,” imbuh Million.

 

Baca juga: Bangun SDM Unggul di KEK Mandalika, ITDC Gelar Program InJourney Hospitality House

 

Melalui pendekatan ini, ITDC tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga membangun sistem pertanian terpadu yang lebih efisien dan berkelanjutan bagi komunitas lokal.

 

Di tempat terpisah, ITDC juga melakukan monitor program pencegahan stunting di Desa Prabu, di mana 32 anak kategori Wasting dan Stunting menerima makanan tambahan bergizi selama 56 hari yang telah dimulai sejak Selasa (10/9).

 

Sementara, para orang tua juga mendapat edukasi tentang pola makan sehat melalui demo masak oleh Chef Anton Sugiono, Duta Pencegahan Stunting NTB. ITDC berharap program ini dapat mengurangi angka stunting, seperti yang berhasil dilakukan di Desa Mertak.

 

Baca juga: Asosiasi UMKM Mandalika dan ITDC Gelar Community Collaboration

 

“Program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga memberdayakan orang tua dengan pengetahuan tentang pola makan sehat. Kami optimistis pendekatan ini akan memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan anak-anak di Desa Prabu,” kata Million lagi.

 

Sejauh ini, lanjutnya, setelah 28 hari program terlaksana, monitoring pengukuran berat badan dan tinggi badan bagi anak dengan kategori wasting dan stunting ini telah menunjukkan progress yang baik.

 

"12 anak dengan kategori wasting rata-rata telah mengalami kenaikan berat badan hingga mencapai status normal. Sedangkan anak-anak dengan kategori stunting beberapa juga sudah mengalami peningkatan berat dan tinggi badan meskipun masih ada beberapa yang masih perlu dipantau lebih intensif untuk dapat mencapai progress yang lebih baik,” imbuh Million.

 

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas layanan di kawasan The Mandalika, ITDC juga telah mengadakan sosialisasi dan pembekalan bagi anggota keamanan pleton 1, 2, dan 3 pada Rabu (9/10).

 

Pelatihan itu berfokus pada tiga aspek utama diantaranya disiplin, hospitality, dan pelayanan pengunjung, guna memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan di kawasan The Mandalika.

 

Pilar penting

Sementara itu, General Manager The Mandalika Wahyu M. Nugroho mengatakan, pihaknya  percaya bahwa aspek keamanan dan kenyamanan adalah pilar penting dalam industri pariwisata.

 

Oleh karena itu, pelatihan dirancang untuk membekali para petugas dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan guna memberikan layanan terbaik kepada setiap pengunjung.

 

"Dengan standar pelayanan yang lebih baik, kami berharap The Mandalika dapat terus bersaing sebagai destinasi wisata unggulan di tingkat internasional,” ujar Wahyu.

 

Seiring dengan kegiatan tersebut, ITDC juga turut menghadiri penutupan kegiatan kolaborasi dengan Kelompok Ibu PKK, Dharma Wanita, dan Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lombok Tengah untuk Program Literasi Pojok baca, yang diadakan di Mandalika Child Learning Center (CLC), Bazaar Mandalika pada Kamis, (10/10).

 

Program yang juga bekerja sama dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) itu telah menyediakan akses literasi bagi anak-anak di kawasan The Mandalika melalui perpustakaan keliling dan berbagai aktivitas edukatif lainnya.

 

Program kolaborasi Literasi Pojok Baca itu ditutup dengan rangkaian lomba bercerita dari buku-buku yang mereka pinjem dari mobil literasi yang disediakan pihak Kabupaten Lombok Tengah.

 

Meskipun resmi ditutup, Million menambhkan, ITDC berencana melanjutkan kolaborasi serupa pada tahun mendatang untuk terus meningkatkan minat baca anak-anak.

 

Sebagai pengembang dan pengelola kawasan The Mandalika, ITDC berkomitmen menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan melalui program-program pemberdayaan masyarakat.

 

"Kami berharap, melalui kolaborasi dan dedikasi, The Mandalika dapat menjadi pusat pengembangan komunitas yang kreatif dan mandiri, serta mampu menciptakan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat lokal," tutupnya. (SG-1)