PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperlihatkan komitmennya dalam menerapkan prinsip keberlanjutan.
Dalam penilaian tahunan bersama Morningstar Sustainalytics, BRI berhasil menurunkan skor ESG Risk Rating-nya secara konsisten, dari kategori high risk pada tahun 2020 menjadi low risk dalam dua tahun terakhir, dengan skor terbaru 17,8.
Sustainalytics memberikan ESG Risk Score kepada perusahaan berdasarkan analisis menyeluruh, mengelompokkannya ke dalam kategori negligible risk (0-10), low risk (10-20), medium risk (20-30), high risk (30-40), dan severe risk (di atas 40).
Skor rendah menandakan risiko perusahaan terhadap dampak finansial material yang didorong oleh faktor ESG semakin kecil.
Baca juga: Berkat Gerakan Anti Sampah, BRI Raih Penghargaan BISRA 2024
Predikat Low Risk yang diberikan oleh Sustainalytics mencerminkan pengakuan internasional terhadap komitmen BRI dalam implementasi keberlanjutan.
Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman, yang membuatnya rentan terhadap risiko data privacy breach dan cyber security.
Namun, Sustainalytics menilai BRI memiliki manajemen yang kuat dalam pengelolaan isu cyber security, sehingga meningkatkan predikat BRI dalam ESG Risk Rating.
Selain tata kelola, Sustainalytics juga mengapresiasi upaya BRI dalam meningkatkan inklusi keuangan.
2023, BRI telah berkontribusi sebesar 65% terhadap pencapaian inklusi keuangan di Indonesia, sejalan dengan tujuan korporatnya untuk menjadi "The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion".
Baca juga: Kebijakan Baru BRI: Rekening Pasif akan Ditutup Setelah 180 Hari
Pada aspek lingkungan, BRI terus berperan dalam pembiayaan proyek-proyek ramah lingkungan.
BRI telah menetapkan Net Zero Emission Targets yang mencakup Scope 1, Scope 2, dan Scope 3 (Financed Emissions).
Selain membiayai proyek hijau, BRI juga menerbitkan instrumen keuangan berwawasan lingkungan serta menggunakan kendaraan listrik dan solar panel dalam operasionalnya.
Implementasi keberlanjutan BRI dituangkan dalam Laporan Keberlanjutan tahunan, sebagai bentuk transparansi kepada para pemangku kepentingan dan lembaga ESG rating internasional.
Memiliki rating ESG yang baik tidak hanya meningkatkan reputasi tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Baca juga: Hati-Hati QRIS Palsu, BRI Himbau Masyarakat Jaga Keamanan Transaksi Lewat BRIMerchant
Direktur Kepatuhan BRI, A. Solichin Lutfiyanto, menegaskan bahwa pengelolaan ESG BRI memiliki arah dan strategi yang jelas sebagai bagian dari penciptaan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
"Membaiknya skor ESG Risk Rating Sustainalytics menjadi low risk mencerminkan bahwa BRI terus berusaha menerapkan prinsip keberlanjutan, memperkuat nilai-nilai tata kelola perusahaan, dan terus diimplementasikan dalam berbagai model bisnis perseroan," ujar Solichin.
Solichin juga menjelaskan bahwa pelaksanaan tata kelola ESG di BRI dilakukan dengan pendekatan "tone from the top", di mana manajemen perusahaan memberikan arahan dan urgensi atas strategi perusahaan.
"BRI menunjukkan komitmen manajemen dalam menangani isu-isu ESG ini, salah satunya dengan membentuk Komite ESG di level direksi yang diketuai langsung oleh Direktur Utama," jelas Solichin sebagaimana dilansir situs BRI, Selasa (9/7).
“Komite ini memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk menyetujui kebijakan keberlanjutan, strategi, dan roadmap implementasi ESG untuk mengarahkan BRI dalam mencapai tujuan keberlanjutannya," pungkasnya.
Dengan komitmen dan langkah nyata yang diambil, BRI terus menunjukkan dedikasinya dalam mengelola risiko ESG dan memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang berorientasi pada keberlanjutan dan inklusi keuangan. (SG-2)