Humaniora

Tim ITB Juarai Huawei ICT Competition Global Final di Shenzhen

Pada tahap nasional, Tim ITB bersaing dengan universitas-universitas lain dari seluruh Indonesia. Dengan kerja keras dan kemampuan yang mumpuni, mereka berhasil meraih juara pertama, yang mengantarkan mereka ke tahap Asia Pasifik.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
30 Juni 2024
Dok. ITB

SEBANYAK  50 tim dari 32 negara termasuk tim Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Indonesia dalam kategori Network Track mengikuti kompetisi Huawei ICT Competition 2023-2024 Global Final, di Shenzhen, Tiongkok.

 

Pada kompetisi tersebut Tim ITB  berhasil meraih juara 2, sebuah prestasi yang sangat membanggakan di tingkat Internasional. Persiapan menuju kompetisi dimulai jauh hari sebelum acara puncak. Sejak tahap pertama di tingkat kampus yang digelar pada Oktober 2023, Tim ITB sudah menunjukkan dedikasi tinggi. 

 

Tiga mahasiswa dengan nilai terbaik dari ITB dipilih untuk mewakili kampus di tingkat nasional, yaitu Ribka Tiarma, Helmi Ahmad Khaderani , dan Yeremias Mangu. Mereka melanjutkan perjuangan dengan semangat yang tak kenal lelah.

 

Baca juga: ITB Bentuk Satgas Aplikasi AI sebagai Komitmen dalam Transformasi Tridarma

 

“Dalam persiapan menuju lomba ini, kami berkumpul dan berlatih setiap hari selama satu bulan. Latihan dimulai dari pukul 3 sore setelah selesai kuliah hingga pukul 8 malam, dan kadang hingga pukul 11 malam,” ucap Yeremias saat wawancara, seperti dikutip situs resmi ITB, Jumat 28/6).

 

Pada tahap nasional, Tim ITB bersaing dengan universitas-universitas lain dari seluruh Indonesia. Dengan kerja keras dan kemampuan yang mumpuni, mereka berhasil meraih juara pertama, yang mengantarkan mereka ke tahap Asia Pasifik.

 

Di tingkat regional yang diadakan di Jakarta, Tim ITB menghadapi negara-negara Asia Pasifik dan kembali meraih juara pertama, mengalahkan Malaysia, sang juara bertahan.

 

Baca juga: Rehabilitasi Mangrove: Tantangan di Tengah Upaya Konservasi dan Pengelolaan Karbon Biru

 

Namun, perjalanan Tim ITB rupanya belum usai. Hal ini dibuktikan pada tahap global di Shenzhen menjadi tantangan terbesar. Persaingan di tingkat internasional jauh lebih berat dengan peserta dari Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, serta China sebagai tuan rumah. Dibutuhkan persiapan yang matang, kerja sama tim yang solid, dan pemahaman mendalam terhadap materi lomba yang begitu kompleks.

 

“Lomba ini merupakan practice competition, jadi kami dituntut untuk menyelesaikan masalah topologi jaringan yang kompleks dengan memecahkan permasalahan data komunikasi, keamanan, dan WLAN," ucap Yeremias.

 

"Tak hanya itu, saya mengikuti lomba ini karena ketertarikan terhadap jaringan komputer dan sesuai dengan apa yang saya pelajari di jurusan sehingga sangat bermanfaat untuk perkembangan keterampilan saya di bidang jaringan,” lanjutnya.

 

Baca juga: Butuh Penelitian Mutakhir, Pertamina Bangun Gedung Rekayasa Molekuler di ITB

 

Keberhasilan di tingkat global ini adalah hasil dari kerja keras yang konsisten dan komitmen tanpa henti. Dari Oktober 2023 hingga Mei 2024, Tim ITB telah melalui berbagai tahapan dengan penuh dedikasi.

 

Pengalaman dan ilmu yang didapatkan selama perjalanan ini menjadi modal berharga bagi mereka. Mereka juga menekankan pentingnya kerja sama kelompok dan terus belajar tanpa mengenal kata puas.

 

Melalui prestasi ini, Tim ITB tidak hanya membawa nama baik kampus, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Mereka berharap dapat terus berprestasi di masa depan, termasuk mengikuti kompetisi serupa yang diselenggarakan oleh Cisco, dan kembali mewakili ITB serta Indonesia di tingkat dunia.

 

Perjuangan dan keberhasilan Tim ITB ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus semangat meraih apa pun yang diinginkan, menetapkan target, bekerja keras, dan selalu berusaha untuk terus belajar. Dengan adanya prestasi ini, diharapkan dapat menjadi awal dari banyak pencapaian besar lainnya di masa depan. (SG-1)