Humaniora

Butuh Penelitian Mutakhir, Pertamina Bangun Gedung Rekayasa Molekuler di ITB

Hibah pembangunan gedung ITB merupakan komitmen Pertamina mendorong penelitian dan pengembangan teknologi yang akan mendukung misi Pertamina mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.

 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
08 Mei 2024
Dirut Pertamina Nicke Widyawati memberikan secara simbolis kepada Rektor ITB Reini Wirahadikusumah bantuan  Pembangunan Gedung Rekayasa Molekuler & Material Fungsional ITB. (Dok. PT Pertamina (Persero))

PT Pertamina  (Persero)  senantiasa berkomitmen mendukung penelitian dan pengembangan di sektor pendidikan. Sebagai wujud komitmen tersebut Pertamina  melakukan pembangunan Gedung Rekayasa Molekuler  dan Material Fungsional di Institut Teknologi Bandung  (ITB).

 

Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada acara kick off   Pertamina Goe To Campus (PGTC) di ITB, Bandung, Senin (6/5/24).

 

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, hibah pembangunan gedung ITB merupakan komitmen Pertamina mendorong penelitian dan pengembangan teknologi yang akan mendukung misi Pertamina mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.

 

Baca juga: Pertamina Goes to Campus 2024: Kedepankan Inovasi dan Kolaborasi di Sektor Energi

 

“Penelitian yang mutakhir di perguruan tinggi sangat dibutuhkan Pertamina untuk menghadapi tantangan energi yang semakin kompleks. Terobosan dan inovasi berbasis riset yang dihasilkan perguruan tinggi nantinya bisa diaplikasikan untuk menjawab kebutuhan di industri energi nasional,” ujar Fadjar, seperti dikutip bumn.go.id, Selasa (7/5).

 

Menurutnya, pembangunan gedung perkuliahan dan penelitian itu telah dimulai sejak November 2023, dan diharapkan bisa selesai pada awal 2025. Area perkuliahan dan penelitian terdiri dari 3 lantai, yang berlokasi di lantai 2, 3 dan 4. Pada lantai 2 nantinya akan difungsikan untuk ruang kuliah umum dan multimedia co-working space.

 

“Ruang ini dipergunakan untuk perkuliahan dengan fasilitas hybrid yang berkapasitas besar hingga 500 peserta dan dilengkapi dengan ruang-ruang diskusi,” imbuh Fadjar.

 

Baca juga: Hadapi Trilema Energi Pertamina Gelar Pertamina Goes to Campus 2024 di 15 Universitas

 

Pada Lantai 3, lanjutnya, akan dipergunakan untuk Laboratorium Open Innovation serta Computing & Modelling Room. Sedangkan Lantai 4 merupakan Laboratorium Intermediate yang dapat menampung 180 mahasiswa.

 

Pada lantai 4 terdapat 100 ruang asam dan 80 meja penelitian serta didukung oleh ruang instrumentasi.

 

“Aktivitas pada lantai 4 ini memiliki fokus untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki penelitian mutakhir. Di samping itu, lantai ini juga dapat difungsikan sebagai laboratorium kolaborasi dengan industri,” imbuhnya. 

 

Fadjar menambahkan, Pertamina dan ITB telah melakukan kolaborasi dalam berbagai penelitian, salah satunya katalis, bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan minyak.

 

Pertamina dan ITB telah berhasil mengembangkan teknologi katalis pertama di Indonesia yang diberi nama Katalis Merah Putih yang berperan penting pada pengurangan impor katalis secara nasional. (SG-1)