Humaniora

Hadapi Trilema Energi Pertamina Gelar Pertamina Goes to Campus 2024 di 15 Universitas

Melalui ajang PGTC 2024, Pertamina memberikan update terkait industri energi, serta membangun rasa kolaborasi antara pelaku industri, akademisi dan tokoh masyarakat.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
06 Mei 2024
Dok. Pertamina

SALAH satu upaya PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan pemahaman serta dukungan masyarakat terhadap Trilema energi atau isu ketahanan energi, keterjangkauan biaya energi dan keberlanjutan lingkungan adalah melalui edukasi di level perguruan tinggi.

 

Melalui edukasi itu, mahasiswalah sebagai generasi muda yang akan meneruskan pengelolaan energi. Edukasi Pertamina tersebut dilakukan melalui kegiatan Pertamina Goes to Campus 2024 (PGTC) yang akan segera digelar di 15 Universitas di Indonesia.

 

Rangkaian kegiatan PGTC dimulai di Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Kick Off PGTC, Senin (6/5).

 

Baca juga: Pertamina Gandeng 66 Ribu Pelaku UMKM Perempuan dan Produk Ramah Lingkungan

 

“PGTC merupakan inisiatif Pertamina untuk melakukan diskusi dan pengenalan tentang peran Pertamina dalam sektor energi dan pembangunan kepada seluruh kalangan civitas akademika,” ujar  Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, seperti dikutip bumn.go.id.


Di ITB, Pertamina menyelenggarakan dua talkshow. Pertama  dengan tema Shaping Tomorrow: Empowering Sustainable Careers. Energy Solutions, And Educational Practices For Environmental Resilience.

 

Pada sesi pertama menghadirkan narasumber Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati, Rektor ITB Prof. Ir NR Reini Djuhraeni Wirahadikusumah, dan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Adi Prinantyo.

 

Baca juga: Pertamina Targetkan 25% Pemimpin Perempuan di Sektor Energi

 

Talkshow kedua mengambil tema Energizing Future Leaders: Unlocking Human Potential akan menghadirkan Direktur SDM Pertamina Erry Sugiharto, Co-Founder Chickin Tubagus Syailendra serta Duta Lingkungan Hidup sekaligus artis pengusaha Tasya Kamila.

 

“Melalui ajang PGTC 2024, Pertamina memberikan update terkait industri energi, serta membangun rasa kolaborasi antara pelaku industri, akademisi dan tokoh masyarakat, sehingga dapat berkontribusi dalam mendorong inovasi, memacu pertumbuhan serta mengatasi tantangan untuk kemandirian energi dan pembangunan,” imbuh Fadjar.

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan, sebagai industri energi di Indonesia, pihakna berhadapan dengan trilema energi. Pertamina memiliki peran besar untuk menjawab tantangan tersebut, sekaligus menangkal ancaman global karena faktor geopolitik dan fluktuasi pasar yang terus berlanjut.

 

“Trilema energi saat ini menjadi tantangan besar bagi Pertamina, terlebih sebagai BUMN energi Pertamina memiliki peran utama untuk menjaga ketahanan energi nasional,” tegasnya.

 

Trilema energi, sambung Fadjar,  dihadapi dengan mengoptimalkan sumber daya Pertamina Group, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra dari sektor swasta, pemerintah, termasuk dunia kampus.

 

“Diantaranya optimalisasi produksi hulu dan meningkatkan produksi kilang Pertamina sehingga dapat menurunkan impor,” ujarnya.

 

Strategi lain, tambah Fadjar lagi,  memperkuat penggunaan transisi energi seperti pemanfaatan jaringan gas kota, peningkatan kapasitas tenaga panas bumi (geothermal), serta penggunaan sumber daya nabati seperti biofuel.

 

Dia menambahkan, Pertamina mengoptimalkan seluruh sumber daya manusianya untuk menjalankan berbagai strategi yang diterapkan Pertamina.

 

Namun, dukungan semua pihak mutlak diperlukan sehingga Indonesia dapat menghadapi tantangan industri energi ini dengan lebih cepat. (SG-1)