MEMPERINGATI Hari Kartini dan Hari Bumi yang jatuh pada 21 April dan 22 April 2024, PT Pertamina (Persero) memberikan dukungan terhadap lebih dari 66 ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan usaha produk ramah lingkungan.
“Perempuan pelaku bisnis UMKM memiliki kesempatan tumbuh berkembang. Dan Pertamina terus berkomitmen memberdayakan perempuan pelaku UMKM sekaligus konsisten dalam pengembangan produk ramah lingkungan,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, seperti dikutip bumn.go.id, Selasa (23/4).
Lewat pemberdayaan perempuan, lanjutnya, Pertamina yakin dapat memperkuat kapasitas mereka untuk menjadi agen perubahan. Tujuannya agar dapat menjaga lingkungan dan mempromosikan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Pertamina Targetkan 25% Pemimpin Perempuan di Sektor Energi
“Pemberdayaan perempuan sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung sustainable development goals (SDGs). Melalui penciptaan produk ramah lingkungan, UMKM menghasilkan produk menarik berkualitas ekspor, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mencapai bumi yang berkelanjutan,” jelasnya.
Rumah BUMN Pertamina
Rumah BUMN Palangkaraya, salah satu dari 30 Rumah BUMN (RB) Pertamina, aktif menyelenggarakan pelatihan khusus untuk perempuan dalam rangka Hari Kartini.
Hal itu seiring dengan kontribusi besar perempuan pada sektor bisnis Indonesia yang disorot oleh Data BPS 2021.
Baca juga: Peringatan Hari Kartini: Pertamina Mengoptimalkan Srikandi BUMN dalam Berkarya
Perempuan berperan besar dalam sektor bisnis, mencapai 64,5% dari total UMKM di Indonesia, atau sekitar 37 juta UMKM, dengan proyeksi nilai sebesar USD135 miliar pada 2025.
Salah satu contoh nyata dari kolaborasi ini terjadi di RB Palangkaraya, dimana Agus Lindriyanto, sebagai fasilitatornya, memberikan fokus pada pengembangan UMKM perempuan nonkuliner.
“Dengan berinovasi dan menghasilkan produk kerajinan tangan lokal seperti gelang anyaman rotan dan bros hijab, mereka tidak hanya mengambil manfaat dari kearifan lokal, tetapi juga menjaga tradisi dan memperkuat ekonomi lokal secara berkelanjutan,” ungkapnya antusias.
Indang Apang Galeri, salah satu UMKM binaan Pertamina yang juga menjadi mentor pada pelatihan momen kartini di RB Palangkaraya.
“Selain menjalankan usaha yang sudah saya rintis sejak 2019, saya juga memberikan pelatihan kepada teman-teman pelaku usaha di RB Palangkaraya, dengan mengajarkan membuat anyaman gelang rotan, dan juga saya memberikan pelatihan kepada mahasiswa serta mengisi kegiatan ekstrakurikuler kepada siswa SD hingga SMA,” kata Amel pemilik dari Indang Apang Galeri.
Menurutnya, ia memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumah produksi untuk menganyam berbagai produk. Antara lain seperti tas ransel, tas pinggang, topi, dompet, dan aksesoris dengan harga mulai dari Rp30.000 hingga Rp1.000.000. Omset penjualannya mencapai Rp100 juta per bulan.
Bahan bakunya didapatkan dari kerjasama dengan pengrajin di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, termasuk Mandomai, Barito, Kaladan, Palangkaraya, dan Pulang Pisau.
“Kami memanfaatkan sisa-sisa limbah rotan menjadi produk sabut cuci piring, dan potongan rotan kecil kami buat untuk gantungan kunci, sehingga tidak ada sisa produk yang menjadi limbah dan mengotori lingkungan,” ucapnya.
Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program yang berdampak langsung pada capaian SDGs. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social & governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (SG-1)