BADAN Gizi Nasional secara resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025, menandai momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Untuk pertama kalinya, program makan bergizi gratis disahkan, dengan tujuan meningkatkan gizi anak-anak dan ibu-ibu di seluruh negeri.
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menyukseskan program unggulan ini.
Baca juga: Makan Bergizi Gratis Dimulai Serentak Senin 6 Januari 2025
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay. (Dok.DPR RI)
Menurut Saleh, partisipasi masyarakat sangat penting, terutama dalam tiga aspek utama.
Pengawasan Pelaksanaan Program
Saleh menekankan pentingnya pengawasan mulai dari pengadaan bahan makanan, aktivitas dapur, hingga distribusi.
"Partisipasi masyarakat sangat penting untuk memastikan suksesnya pelaksanaan program unggulan Prabowo-Gibran ini," ujarnya dalam keterangan pers, Senin (6/1/2025).
Pelaporan Pelanggaran
Ia juga mendorong masyarakat untuk melaporkan setiap indikasi pelanggaran dalam pelaksanaan program.
Baca juga: 1.923 Koperasi Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
"Program MBG ini harus sukses. Karena itu, semuanya harus mengikuti aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Jangan main-main dengan program ini," tegas Saleh.
Saran dan Masukan Konstruktif
Sebagai program baru, Saleh mengakui bahwa MBG masih memerlukan penyempurnaan.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk memberikan saran dan kritik konstruktif.
"Saran dan masukan dari siapa pun harus didengar. Penanggung jawab program ini perlu melakukan evaluasi secara reguler," tambahnya.
Saleh berharap semua pihak dapat mendukung program ini dengan penuh keikhlasan dan doa agar program MBG berjalan sesuai harapan.
"Kita harus bergembira dengan adanya program ini. Karena itu, mari kita berkontribusi dan berpartisipasi," pungkasnya.
Baca juga: Manfaat Susu untuk Pertumbuhan Anak dan Peran Program Makan Bergizi Gratis
Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan menjadi langkah besar dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu-ibu.(SG–2)