SECARA resmi Badan Gizi Nasional (BGN) memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Pelaksanaan program tersebut melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan jadwal masuk peserta didik sekolah.
Demikian keterangan resmi di laman Badan Gizi Nasional, Minggu (5/1).
Adapun menu makanan yang disediakan dalam program tersebut telah dirancang untuk memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian, dengan porsi makan pagi menyumbang 20-25% kebutuhan gizi harian dan makan siang 30-35%.
Baca juga: Manfaat Susu untuk Pertumbuhan Anak dan Peran Program Makan Bergizi Gratis
BGN juga menargetkan wilayah terpencil, terdepan, dan terluar (3T) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, koperasi, dan pihak swasta, untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program.
Program MBG bertujuan meningkatkan status gizi peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita melalui penyediaan makanan bergizi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
Selain itu, program MBG juga memprioritaskan sosialisasi dan edukasi gizi untuk masyarakat. “Melalui Program MBG, pemerintah tidak hanya bertujuan menyediakan makanan bergizi, tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang,” tulis laman tersebut.
Baca juga: 1.923 Koperasi Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Dengan adanya edukasi itu diharapkan masyarakat dapat menerapkan kebiasaan gizi yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, program MBG juga mendorong pemberdayaan ekonomi lokal melalui pengadaan bahan pangan dari petani, nelayan, dan UMKM setempat.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam keterangan video, menjelaskan, yang menerima manfaat MBG itu tidak hanya siswa sekolah, tetapi juga ibu-ibu hamil dan anak-anak balita.
Hasan menjelaskan makan bergizi gratis nasional perdana akan mengopersikan 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) atau setingkat dapur. Setiap SPPG dipimpin oleh utusan dari BGN.
Baca juga: Pemkot Bandung Apresiasi Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis oleh GoTo
"Berdasarkan informasi yang kami dapat dari Badan Gizi Nasioanl, akan 190 SPPG atau dapur MBG yang beroperasi. Setiap dapur MBG akan dipimpin oleh 1 orang sarjana penggerak pembangunan Indonesia yang dikirimkan langsung oleh Badan Gizi Nasional," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyebut jumlah sasaran penerima MBG nantinya ada sekitar 82,9 juta jiwa. Dan pada tahap awal akan menyasar setidaknya 15 juta penerima. (SG-1)