Humaniora

Pemkot Bandung Siapkan Strategi Baru dalam Pengelolaan Sampah Tahun 2025

Kota Bandung terus berbenah dalam pengelolaan sampah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi, mengungkapkan evaluasi kinerja sepanjang Desember 2024.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
02 Januari 2025
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi . (Dok>Pemkot Bandung)

KOTA Bandung terus berbenah dalam pengelolaan sampah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi, mengungkapkan evaluasi kinerja sepanjang Desember 2024.

 

Dudy memaparkan langkah strategis yang akan ditempuh pada 2025 untuk menghadapi tantangan baru.

 

Ia menjelaskan bahwa ritasi pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti mengalami penurunan selama Desember 2024, terutama karena momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

 

Baca juga: Brandgang RW 02 Gempol Sari, Kota Bandung, Berubah Jadi Ruang Publik Kreatif dan Edukatif

 

“Rata-rata ritasi sampah di TPA Sarimukti menurun dari 153,4 rit per hari pada November menjadi 136,58 rit per hari di Desember. Sebagian sampah mulai dialihkan ke TPA Pasir Bajing dengan rata-rata 17,58 rit per hari,” paparnya di Balai Kota Bandung, Kamis (2/1).

 


 

Ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah di sumber agar volume yang dikirim ke TPA Pasir Bajing dapat diminimalkan.

 

Tumpukan Sampah Pasar Caringin Jadi Sorotan
 

DLH juga menghadapi tantangan serius dalam mengelola sampah di Pasar Induk Caringin, yang mencapai 4.000 meter kubik. 

 

Berdasarkan arahan Kementerian Lingkungan Hidup, pengelola pasar akan dikenakan sanksi administratif jika tidak segera menyelesaikan tumpukan sampah dalam 14 hari dan melengkapi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

 

Baca juga: Dukung Pengelolaan Sampah, Jakarta Luncurkan Platform Digital e-Bank Sampah

 

“Sanksi lebih berat, seperti pembekuan izin, akan diberikan jika kewajiban ini tidak dipenuhi,” tegas Dudy.

 

Penurunan Sampah Malam Tahun Baru
 

Menariknya, volume sampah selama malam pergantian tahun baru turun menjadi 163 meter kubik atau sekitar 57 ton, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. 

 

 

Namun, pembatasan ritasi ODOL (over dimension and overloading) ke TPA Sarimukti masih menjadi kendala yang menghambat pengangkutan sampah secara optimal.

 

Strategi Baru untuk Tahun 2025
 

Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegaskan perlunya strategi baru untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah di tahun 2025. 

 

Ia mendorong kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan Kawasan Bebas Sampah (KBS) di tingkat kecamatan dan RW.

 

“Kita harus membuat target yang jelas, dan DLH bersama dinas terkait perlu menyusun program konkret untuk 2025, termasuk memilah indikator mana yang sudah dan belum dipilah,” ujar Koswara.

 

Baca juga: TPST Batununggal, Bandung Terapkan Inovasi Pengolahan Sampah Berdaya Guna Tinggi

 

Selain itu, Kota Bandung akan fokus pada pembentukan klaster pengelolaan sampah di berbagai wilayah dengan evaluasi kinerja berbasis data yang lebih terintegrasi.

 

Harapan Menuju Bandung Bebas Sampah
 

Dengan sinergi kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait, Koswara optimis pengelolaan sampah di Kota Bandung akan terus membaik.

 

“Melalui edukasi, peningkatan pengelolaan di sumber, dan kebijakan yang tegas, kami percaya Bandung bisa mencapai pengelolaan sampah yang ideal,” tuturnya sebagaimana dilansir situs Pemkot Bandung.

 

Langkah-langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Kota Bandung dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.(SG-2)