PENJABAT Wali Kota Bandung, A. Koswara menghadiri University Leader Forum Jabar Banten di Telkom University, Kota Bandung, Senin (21/10).
Acara tersebut menandai deklarasi komitmen bersama dalam menangani masalah sampah di Kota Bandung.
Kolaborasi ini melibatkan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Telkom University, dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggu (LLDikti) Wilayah IV Jawa Barat (Jabar) Banten.
Baca juga: Tekan Volume Sampah, Sekda Jabar Yakin Bandung Mampu Kurangi Ritase ke TPA Sarimukti
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menegaskan pentingnya kerja sama untuk menghadapi tantangan pengelolaan sampah, khususnya di TPA Sarimukti yang perlu mendapat perhatian serius.
Dok.Pemkot Bandung.
Ia memperingatkan potensi krisis sampah di wilayah Bandung Raya jika tidak ada perubahan gaya hidup masyarakat.
"Kita perlu menekan ritase pengiriman sampah ke TPA Sarimukti dari 172 rit menjadi 140 rit. Selain itu, edukasi pengolahan sampah harus terus digalakkan agar Bandung bisa menjadi kota bebas sampah," ujar Bey.
Baca juga: Rumah Maggot Rancabolang: Ubah Sampah Organik Jadi Solusi Ramah Lingkungan
Kolaborasi dengan perguruan tinggi dianggap penting untuk membantu mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah.
Bey juga berharap masukan dan kritik dari kalangan akademisi dapat membantu pemerintah dalam menangani isu ini.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menekankan perlunya perubahan paradigma dari sekadar membuang sampah menjadi mengelolanya.
Ia mengajak semua pihak untuk mengejar target Bandung sebagai kota nol sampah.
Baca juga: Kurangi Sampah, Pemkot Bandung Ajak Sektor Komersial Kelola Sampah Mandiri
"Kisah sukses sudah ada. Sebanyak 383 RW di Kota Bandung telah bebas sampah, dan saya yakin kita bisa menekan ritase pengiriman sampah hingga titik terendah," kata Koswara.
Dok.Pemkot Bandung.
Solusi jangka panjang untuk sampah di Bandung Raya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) Legok Nangka yang direncanakan akan beroperasi pada 2028.
Namun, Bey mengingatkan bahwa langkah nyata perlu diambil mulai sekarang untuk mencegah krisis sampah terulang kembali.(SG-2)