Humaniora

Pemerintah Perkuat Dukungan Transformasi Digital dan Pengembangan AI di Indonesia

Saat ini, pemerintah terus mendorong optimalisasi transformasi digital untuk memanfaatkan peluang besar yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi ini.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
21 Agustus 2024
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi keynote speech yang disampaikan secara daring pada acara Sarasehan Nasional bertajuk "Peluncuran AI Transformation Policy Manifesto: Rekomendasi untuk Optimalisasi Ekonomi Digital Indonesia" pada Selasa (20/8). (Ist/Kemenko Perekonomian)

INDONESIA, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, merupakan pasar yang sangat potensial bagi industri teknologi, terutama di era kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). 

 

Saat ini, pemerintah terus mendorong optimalisasi transformasi digital untuk memanfaatkan peluang besar yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi ini.

 

Laporan Datareportal 2023 mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 212 juta pengguna internet, dengan penetrasi internet mencapai 77%, 167 juta pengguna media sosial, dan 353 juta sambungan seluler aktif. 

 

Baca juga: Sebanyak 198 Startup Indonesia Sudah Gunakan Artificial Intelligence (AI)

 

Potensi ini mencerminkan kesiapan Indonesia untuk menjadi salah satu pemain utama di industri teknologi global, khususnya dalam pengembangan AI.

 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan komitmen pemerintah dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.


Pernyataan tersebut disampaikan Airlangga dalam keynote speech yang disampaikan secara daring pada acara Sarasehan Nasional bertajuk "Peluncuran AI Transformation Policy Manifesto: Rekomendasi untuk Optimalisasi Ekonomi Digital Indonesia".

 

Kegiatan Sarasehan Nasional diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia dan ELSAM (Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat, Selasa (20/8).


 

AI: Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia

 

Airlangga menyoroti bahwa adopsi AI di Indonesia diproyeksikan akan menyumbang sekitar 12% peningkatan PDB nasional, atau setara dengan USD 366 miliar pada tahun 2030. 

 

Meskipun Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-46 dari 62 negara dalam Global AI Index 2023, pemerintah optimis dengan langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan infrastruktur digital dan sumber daya manusia di sektor teknologi.

 

Baca juga: BSI Mobile Jadi Ujung Tombak Transformasi Digital Perbankan Syariah di Indonesia

 

"Indonesia saat ini berada di peringkat ke-6 dunia dengan jumlah start-up terbesar, yaitu 2.646 start-up, termasuk 15 Unicorn dan 2 Decacorn. Ini menunjukkan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain utama di era AI," ujar Airlangga.

 

Secara global, adopsi AI di sektor industri telah mencapai 56%, dengan generative AI diproyeksikan memberikan kontribusi hingga USD 4,4 triliun per tahun pada ekonomi global. 

 

Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal infrastruktur digital yang belum merata, terutama di luar Pulau Jawa.

 

Kecepatan rata-rata broadband di Indonesia saat ini mencapai 28,8 Mbps untuk fixed broadband (peringkat ke-8 di ASEAN) dan 24,6 Mbps untuk mobile (peringkat ke-9 di ASEAN). 

 

Baca juga: Transformasi Digital Dorong UMKM Tembus Pasar Global

 

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah telah membangun jaringan fiber optik Palapa Ring sepanjang 12.100 km yang menghubungkan 57 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, membangun BTS di 1.600 titik, serta meluncurkan satelit multifungsi Satria-1.

 

Mengatasi Kesenjangan Talenta Digital

 

Indonesia juga diproyeksikan akan membutuhkan sekitar 9 juta pekerja IT terampil hingga tahun 2030. 

 

Meskipun jumlah lulusan teknologi informasi terus meningkat, permintaan talenta di sektor ini tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan ketersediaan.

 

Untuk itu, pemerintah terus mendorong inisiatif pengembangan talenta digital melalui berbagai program, seperti "Program Literasi Digital Nasional Indonesia Makin Cakap Digital." 

 

Program ini mencakup pelatihan di bidang-bidang seperti Big Data Analysis, Cybersecurity, Internet of Things, Cloud Computing, AI, Augmented Reality, Virtual Reality, Machine Learning, Programming Coding, serta Digital Entrepreneurship.

 

Implementasi program-program ini dilakukan melalui kerja sama dengan universitas dan perusahaan, baik nasional maupun internasional, untuk memastikan bahwa pengembangan talenta digital di Indonesia terus sejalan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.

 

Komitmen Berkelanjutan untuk Transformasi Digital

 

Pemerintah Indonesia telah merancang Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 sebagai panduan kebijakan nasional dalam pengembangan AI. 

 

Selain itu, pada Desember lalu, pemerintah meluncurkan Strategi Nasional Ekonomi Digital yang salah satu pilar utamanya berfokus pada riset, inovasi, dan pengembangan ekosistem AI yang kuat di Indonesia.

 

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung transformasi digital, pemerintah juga mengalokasikan anggaran tematik "Pembangunan Infrastruktur dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi" dalam RAPBN 2025 sebesar Rp 400,3 triliun. 

 

Fokus utama anggaran ini adalah penyediaan akses internet di 36.830 lokasi layanan publik dan operasional satelit multifungsi SATRIA-1 dengan kapasitas 150 Gbps.

 

Menutup sambutannya, Airlangga menyampaikan apresiasinya kepada Bisnis Indonesia Group dan ELSAM atas penyelenggaraan acara yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam memajukan utilisasi AI untuk kesejahteraan bangsa. 

 

Pemerintah akan terus mendukung transformasi digital sebagai langkah strategis menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. (SG-2)