TRANSFORMASI digital menjadi salah satu pilar utama untuk mendorong UMKM di Indonesia agar Go Digital dan Go Export secara end-to-end, membentuk ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan.
Langkah ini membuka peluang baru bagi pelaku usaha UMKM untuk menembus pasar global dan berinovasi dalam meningkatkan kualitas produk mereka.
Untuk mendorong UMKM go digital, diperlukan kesadaran dalam membangun dan mengelola eksistensi di media sosial, mengoptimalkan platform e-commerce berorientasi global, dan menggunakan kanal pembayaran digital.
Baca juga: Potensi Ekspor Jengkol, Peluang Emas bagi UMKM Indonesia
Terobosan ini, jika diiringi dengan upaya memahami preferensi konsumen dan kondisi pasar global, melakukan perencanaan produksi, dan manajemen rantai pasokan secara berkelanjutan, akan mendorong UMKM untuk masuk ke pasar global.
Membangun Brand yang Kuat
Guna memperkuat aspek pemasaran, UMKM harus membangun brand yang kuat dengan menonjolkan kualitas, keunikan, dan nilai tambah produk. Ini penting untuk menciptakan positioning di kancah global.
Dalam acara Talk Over Coffee bertema “SMEs Go Digital: Bring Indonesia SMEs to The World” yang digelar di Jakarta pada Sabtu (3/8), Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menyampaikan bahwa BI konsisten mendorong UMKM Go Digital dan Go Export dengan beberapa langkah.
Baca juga: BPS: Ekspor dan Impor RI pada Juni 2024 Turun
Empat langkah yang dianjurkan Juda Agung adalah
Pertama. Penguatan Kurasi: Menyesuaikan dengan permintaan dan persyaratan pasar global berdasarkan market intelligence.
Kedua. Akses Promosi Global: Melalui kegiatan promosi perdagangan domestik dan internasional seperti Karya Kreatif Indonesia, perluasan trading house seperti Indonesia House of Beans di Tokyo, Malaysia, dan Singapura, serta pembentukan Indonesia SME Hub.
Ketiga. Literasi Digital: Meningkatkan kemampuan UMKM dalam memanfaatkan teknologi dengan efektif serta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko fraud.
Keempat. Edukasi Ekspor: Menyediakan modul UMKM Go Export yang berisi potensi usaha, tren pasar, strategi, peluang, prosedur, persyaratan, serta tips dan trik lainnya.
Baca juga: Target Ambisius UMKM Digitalisasi Jangan Hanya Fokus pada Reseller Tetapi Produsen
Kolaborasi dan Sinergi
Langkah-langkah ini didukung oleh kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah, otoritas terkait, industri, pelaku usaha UMKM, dan masyarakat untuk mewujudkan UMKM Go Digital dan Go Export.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, juga mendorong UMKM lebih maju dalam acara Aktivasi Karya Kreatif Indonesia dengan tema "Building Trends in Inclusive Economy: Integrating Sustainability into Fashion".
Tren Sustainable Fashion
Permintaan global atas produk sustainable fashion mengalami kenaikan signifikan sebesar 71% dalam kurun waktu 2016-2020.
UMKM harus mengikuti tren global dan meningkatkan kapasitas untuk menjangkau pasar sustainable fashion yang ramah lingkungan.
Berdasarkan asesmen BI di 2023, sekitar 30% UMKM telah terklasifikasi sebagai UMKM Hijau, sehingga transformasi menuju keberlanjutan lingkungan dan adopsi digitalisasi dalam produksi, pemasaran, serta aspek sosial ekonomi perlu dioptimalkan.
Capaian Positif dan Kolaborasi
Capaian positif UMKM Go Digital dan Go Export ditandai dengan penandatanganan kesepakatan business matching ekspor UMKM dari berbagai daerah dengan pembeli dari pasar global.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber dari BI, kementerian/lembaga terkait, pelaku usaha perdagangan, serta pelaku UMKM untuk memberikan pandangan dalam mendorong UMKM agar Go Digital dan Go Export.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari kementerian/lembaga, pelaku UMKM, dan mahasiswa.
Dengan langkah-langkah ini, UMKM diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kinerja dan daya saing mereka, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (SG-2)