PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengukuhkan posisinya sebagai bank syariah terdepan melalui inovasi dan pengembangan aplikasi BSI Mobile.
Platform ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan menjadi pilar utama dalam layanan keuangan digital terintegrasi berbasis syariah.
Dalam acara FEKDi x KKI yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, baru-baru ini, SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih, menyampaikan visi BSI untuk menjadi bank syariah terbaik melalui penguatan BSI Mobile.
Baca juga: BSI Luncurkan Fasilitas Modal Kerja Jangka Pendek Syariah Pertama untuk Sekuritas
“Untuk menjadi bank syariah terbaik, BSI perlu memiliki platform mobile banking terbaik yang mampu mendukung layanan keuangan Islamic Ecosystem yang terintegrasi dan meningkatkan penetrasi nasabah digital,” ujar Saut dalam keterangan pers, Senin (5/8).
Peluang ini semakin besar mengingat tingginya permintaan masyarakat terhadap produk dan layanan berbasis syariah serta dukungan pemerintah yang mendorong perbankan syariah menjadi pemain utama di Tanah Air.
Selain itu, pertumbuhan jumlah usaha mikro,kecil, dan menengah (UMKM) dan wealth management memberikan peluang besar bagi BSI untuk terus bertumbuh.
Saut mengungkapkan bahwa hingga Juni 2024, jumlah pengguna BSI Mobile telah mencapai 7,12 juta nasabah, tumbuh 33,9% secara tahunan.
“Ini membuktikan bahwa BSI Mobile diminati dan sudah bisa menjawab kebutuhan sebagian besar nasabah. BSI terus berinovasi agar BSI Mobile bisa menjadi ujung tombak layanan transaksi setiap nasabah,” kata Saut.
BSI Mobile tidak hanya diminati, tetapi juga menjadi andalan dalam transaksi digital.
Per Juni 2024, sebanyak 97,9% nasabah BSI menggunakan layanan digital untuk transaksi keuangan, sementara 94,4% calon nasabah melakukan pembukaan rekening secara online.
Transaksi digital melalui QRIS mencatat kenaikan 212% dengan 14,13 juta transaksi, dan transaksi QRIS Masjid naik 165% dengan 14,42 juta transaksi.
Transaksi lewat BI Fast juga meningkat 51% dengan 46,5 juta transaksi, sementara transaksi Tabungan Haji naik 98% dengan 26,7 juta transaksi, dan pembayaran digital ke institusi naik 53% dengan 3,4 juta transaksi.
Baca juga: Dirut BSI Puji Gaya Kepimpinan Menteri BUMN Erick Thohir
Fitur Ziswaf di BSI Mobile menjadi salah satu keunggulan yang membedakan platform ini dengan mobile banking lainnya.
Fitur ini memungkinkan nasabah untuk membayar zakat, infaq, sedekah, dan qurban dengan mudah. Volume transaksi Ziswaf di BSI tumbuh lebih dari 19,3% per Juni 2024.
“BSI juga mendorong nasabah untuk bersedekah dengan menyediakan opsi ber-Ziswaf setiap selesai melakukan transaksi di BSI Mobile. Ziswaf di BSI Mobile bisa dimulai dengan nominal seribu rupiah,” jelas Saut.
Keamanan data dan privasi nasabah menjadi prioritas utama BSI. Saut menegaskan bahwa BSI telah menerapkan langkah-langkah preventif untuk mencegah kebocoran data, termasuk sistem yang sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, manajemen data yang kuat, dan keamanan IT yang ditingkatkan.
Baca juga: BSI, Kemenag, dan BWI Kolaborasi Perkuat Ekosistem Ziswaf dan Kesejahteraan Masyarakat
“Kami juga mengimbau nasabah untuk waspada terhadap modus kejahatan dan menjaga data pribadi dengan mengganti kata sandi dan pin kartu secara berkala,” tutup Saut.
BSI Mobile tidak hanya sekadar platform perbankan, tetapi juga menjadi solusi komprehensif untuk kebutuhan keuangan syariah yang terintegrasi, inovatif, dan aman bagi seluruh nasabah. (SG-2)