DINAS Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung terus memperkuat upayanya dalam menurunkan angka stunting.
DPPKB menggelar Pelatihan Teknis bagi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Auditorium Balai Kota Bandung, pada Rabu (18/9).
Acara ini dihadiri 106 peserta yang terdiri dari Ketua dan Anggota TPPS tingkat kecamatan, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta penyuluh KB tingkat kelurahan.
Baca juga: Peringati Harganas, Pemkot Bandung Luncurkan Gerakan Zero New Stunting
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dharmawan, yang juga Ketua TPPS Kota Bandung, memberikan arahan tegas dalam sambutannya.
Ia menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi rutin untuk memastikan angka stunting di Kota Bandung terus menurun.
"Karakteristik wilayah di Kota Bandung beragam. Oleh karena itu, kita harus melakukan mitigasi risiko berdasarkan karakter tiap wilayah," ujar Dharmawan.
Data terbaru dari Humas Kota Bandung menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kota Bandung pada tahun 2024 berada di angka 16,3%..
Dharmawan berharap, melalui forum pelatihan ini, TPPS dapat merumuskan strategi yang lebih konkret untuk menurunkan angka tersebut.
Baca juga: Bandung Kidul Gelar Program Berenang Gratis untuk Atasi Stunting
"Forum ini diharapkan mampu menghasilkan strategi yang jelas dan aksi nyata dalam mengatasi stunting," tambahnya.
Dewi Kaniasari, Kepala DPPKB Kota Bandung, menjelaskan bahwa pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman para peserta tentang program percepatan penurunan stunting.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memberikan gambaran mengenai kebijakan dan mekanisme yang harus diambil agar program ini berhasil mencapai target zero new stunting.
Baca juga: Penurunan Stunting Minahasa Utara Capai Lebih dari 10 Persen di Tahun 2023
“Kami berharap TPPS di 30 kecamatan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan maksimal di wilayah masing-masing,” tutup Dewi.
Dengan pelatihan ini, Kota Bandung optimistis dapat mempercepat penurunan angka stunting melalui langkah-langkah strategis yang lebih tepat sasaran. (SG-2)