BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung melaporkan bahwa Jawa Barat (Jabar) telah memasuki musim hujan, meskipun curah hujan masih tergolong rendah.
Menyikapi kondisi ini, BMKG mengeluarkan surat rekomendasi kepada Pemerintah Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
“Kami sudah mengeluarkan surat rekomendasi agar Jawa Barat siaga bencana hidrometeorologi,” ujar Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu.
Baca juga: Komisi V DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp25 Miliar untuk BMKG di Tahun 2025
Pernyataan Teguh disampaikan saat menghadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024/2025 yang juga dirangkaikan dengan simulasi penanganan bencana gempa bumi akibat Sesar Lembang di Bandung, Rabu (30/10).
BMKG memastikan terus memberikan informasi prakiraan cuaca secara berkala, mulai dari tiga jam hingga tujuh hari sebelum kejadian, untuk membantu pemerintah daerah mempersiapkan langkah mitigasi.
“Kami selalu memberikan informasi terbaru, mulai dari H-7, H-3, dan update tiap tiga jam, serta peringatan dini bagi wilayah yang akan terdampak,” kata Ayu.
Baca juga: DPR Minta BMKG Perkuat Mitigasi Gempa Megathrust untuk Hindari Kepanikan
Selain itu, BMKG juga telah memasang sensor gempa dan sistem diseminasi di 33 lokasi di seluruh Jabar untuk mencatat aktivitas seismik dan memberikan informasi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sistem peringatan dini ini siap memantau dan mencatat kekuatan gempa guna memastikan kesiapsiagaan seluruh pihak.
Baca juga: Gempa M 4,9 Guncang Kabupaten Bandung, 1.100 Rumah Rusak dan 23 Warga Luka
Peralatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesiapan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, terutama di tengah musim hujan yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi di Jawa Barat. (SG-2)