BANDUNG, Jawa Barat, diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,9 pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak di darat, sekitar 25 km tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 10 km. Sebelumnya, gempa dilaporkan memiliki kekuatan M 5,0.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengonfirmasi bahwa sekitar 1.100 rumah terdampak, dengan kerusakan bervariasi mulai dari ringan hingga berat.
Beberapa daerah yang terdampak meliputi Tarumajaya, Kertasari, Neglasari, dan Cihawu.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Alor, NTT, Warga Panik, BMKG:Tak Ada Potensi Tsunami
“Kami akan segera menggelar rapat gabungan untuk menetapkan status Tanggap Darurat Bencana selama dua pekan,” ujar Dadang.
Pemkab Bandung bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga akan mendirikan posko darurat sebagai titik evakuasi.
Selain kerusakan bangunan, terdapat 23 warga yang mengalami luka-luka akibat tertimpa puing bangunan.
Dua di antaranya dirujuk ke rumah sakit Majalaya, sementara enam orang masih dirawat di Unit Gawat Darurat. Sebagian besar korban mengalami cedera di punggung, kaki, dan kepala.
Baca juga: DPR Minta BMKG Perkuat Mitigasi Gempa Megathrust untuk Hindari Kepanikan
Operasional Kereta Cepat Whoosh Sempat Terhenti
Gempa ini juga sempat menghentikan operasional kereta cepat Whoosh. Sebanyak 16 perjalanan dari Stasiun Halim dan Stasiun Tegalluar Summarecon dibatalkan.
Namun, operasional kereta cepat telah kembali normal pada pukul 15.02 WIB setelah dilakukan pemeriksaan keamanan jalur.
Baca juga: Di Tengah Ancaman Gempa Megathrust di Selat Sunda, BMKG Jelaskan Upaya Mitigasi
Pihak PT KCIC selaku operator kereta cepat menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini dan memastikan bahwa tiket penumpang yang terdampak telah dikembalikan. (SG-2)