LURAH Antapani Wetan (Anwet) Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, Teguh Haris Pathon, berhasil meraih Anugerah ASN Terbaik Nasional Kategori Pengawas dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB).
Anugerah diterima Teguh pada ajang ASN Talent Fest 2024 dan Anugerah ASN 2023 yang digelar di Auditorium Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).
Penghargaan bergengsi ini diberikan langsung oleh Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, berupa piagam penghargaan, hadiah tabungan, dan Piala Adhigana.
Baca juga: Pasar Guyub: Event Family-Friendly dengan Misi Memuliakan Sampah
Prestasi ini diraih Teguh berkat inovasi revolusionernya dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Antapani Tengah melalui program bertajuk "Abdi Milah Sampah ti Bumi" atau dikenal dengan sebutan Abah Timi, yang berarti "Saya Memilah Sampah dari Rumah".
Membangun Kesadaran dari Rumah
Dengan senyum penuh syukur, Teguh membagikan kisah di balik lahirnya inovasi Abah Timi.
"Dalam mendukung program pengelolaan sampah di Kota Bandung, seorang pemimpin harus mampu berbaur dan memahami kebutuhan masyarakat," kata Teguh.
"Keterlibatan dan partisipasi aktif warga adalah kunci keberhasilan pembangunan," ujar Teguh dalam siaran pers, Pemkot Bandung.
Baca juga: Pemkot Bandung Siapkan TPST Babakan Siliwangi Jadi Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah
Berangkat dari pemahaman tersebut, pada tahun 2020, Teguh bersama timnya meluncurkan dua program utama: Dora Anteng (door to door ke warga Antapani Tengah) dan Abah Timi.
Melalui Dora Anteng, sosialisasi intensif dilakukan dengan mendatangi langsung rumah-rumah warga, memberikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Setiap rumah di Kelurahan Antapani Tengah dibekali dengan dua ember sampah yang berbeda fungsi, mendorong kebiasaan memilah sampah organik dan anorganik sejak dari sumbernya.
"Kami ingin memudahkan warga untuk berkontribusi langsung dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka sendiri. Dimulai dari langkah sederhana di rumah masing-masing," tambah Teguh.
Kawasan Terpadu Pengolahan Sampah
Tak berhenti di situ, di tahun yang sama, Teguh menggagas proyek percontohan bernama "Jasmine Integrated Farming" di RW 19 Kelurahan Antapani Tengah.
Baca juga: DPR RI: Sampah akan Jadi Ancaman Besar Jika Tak Ditangani dengan Baik
Kawasan terpadu ini mengusung konsep "waste to food", yakni mengolah sampah menjadi sumber daya yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.
"Jasmine Integrated Farming bukan hanya tempat pengolahan sampah, tetapi juga pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat," jelas Teguh.
Di dalam kawasan ini, berbagai metode pengolahan sampah diterapkan, seperti pengomposan menggunakan metode open windrow, pembuatan bata terawang, budi daya maggot, dan pengelolaan bank sampah anorganik.
Hasil dari berbagai proses pengolahan ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti kompos berkualitas tinggi, pakan ternak dari maggot, dan material bangunan ramah lingkungan.
Pendapatan yang dihasilkan kemudian dikelola sebagai kas komunitas dan dibagikan kepada anggota, serta digunakan untuk operasional dan pengembangan lebih lanjut kawasan tersebut.
Dari Antapani ke Nusantara
Inovasi yang dikembangkan Teguh mendapat respons positif dan antusiasme tinggi dari masyarakat luas.
Jasmine Integrated Farming kini menjadi destinasi eduwisata (edutour) yang menarik kunjungan dari berbagai daerah, baik dari dalam maupun luar Kota Bandung.
Kawasan ini juga menjadi tempat belajar bagi siswa mulai dari tingkat TK hingga SMA, serta lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa yang tertarik mendalami konsep pengelolaan sampah berkelanjutan.
"Melihat dampak positif yang dirasakan, kami berharap model Jasmine Integrated Farming dapat direplikasi di wilayah lain,” ucap Teguh.
“Tantangan ke depan adalah bagaimana menangani jenis sampah residu yang hingga kini belum terolah secara optimal di kawasan kami," ungkap Teguh..
Penghargaan untuk Aparatur Negara
ASN Talent Fest 2024 dan Anugerah ASN 2023 yang dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta, termasuk 148 kandidat Anugerah ASN 2023, menjadi ajang apresiasi bagi aparatur sipil negara yang berprestasi dan berinovasi.
Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap dapat membentuk talent pool di berbagai instansi, khususnya di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), serta mendorong lahirnya ASN yang kompetitif dan profesional dalam memberikan pelayanan publik yang berdampak luas.
Dalam sambutannya, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas menekankan pentingnya inovasi dan dedikasi dalam membangun bangsa.
"Kita membutuhkan lebih banyak sosok seperti Pak Teguh yang mampu melihat masalah sebagai peluang untuk berinovasi dan membawa perubahan nyata bagi masyarakat," tuturnya.
Prestasi Teguh bukan hanya kebanggaan bagi Kota Bandung, tetapi juga inspirasi bagi seluruh aparatur sipil negara untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. (SG-2)