SEBAGAI kota besar dengan populasi sekitar 2,693.550 jiwa, Kota Bandung masih menghadapi persoalan sampah. Pengelolaan sampah yang baik, ramah lingkungan, dan berkelanjutan terus diupayan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan persoalan sampah menjadi hal yang krusial yang dihadapi Kota Bandung.
Edukasi masif terkait pengelolaan sampah bagi masyarakat harus terus digencarkan. Salah satunya dengan wisata edukasi pengelolaan sampah.
Baca juga: Atasi Sampah, Pemkot Bandung Terapkan Teknologi 'Refuse Derived Fuel' (RDF)
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menjadikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Babakan Siliwangi menjadi pusat wisata edukasi pengelolaan sampah di Kota Bandung.
"Pengelolaan sampah di TPST Babakan Siliwangi ini sudah bagus. Di sana harus jadi wisata edukasi pengelolaan sampah terpadu dan ini menjadi penting," ujarnya sebagaimana dilansir situs Pemkot Bandung, Jumat (24/5).
Nantinya masyarakat akan diberikan edukasi terkait pengelolaan sampah mulai organik sampai anorganik dan dipandu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung.
Baca juga: ITB dan Pemkot Bandung Siap Berkolaborasi Atasi Permasalahan Sampah
"Perlu orang yang mampu menjelaskan. Wisata edukasi sampah ini penting karena akan memberikan nilai manfaat yang luar biasa," ungkap Bambang.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Yudi Prayudi mengatakan, TPST Babakan Siliwangi saat ini telah mempunyai teknologi pengolahan sampah yang terpadu dan terbarukan.
Sampah aman diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk bahan bakar pengganti batubara. TPST Babakan Siliwangi telah dapat menghasilkan 10 ton RDF yang dijadikan bahan bakar bagi beberapa pabrik tekstil di sekitar Kota Bandung.
"Di TPST ini juga tidak hanya mengolah sampah domestik tapi juga mengolah sampah daun, yang nantinya diolah menjadi RDF," ungkapnya.
Baca juga: Berkat Maggot, Semua Lingkungan RW di Rancabolang, Bandung, Jadi Kawasan Bebas Sampah
Ke depan, kata dia, TPST Babakan Siliwangi akan menjadi pusat edukasi kepada masyarakat untuk melihat sampah diolah menjadi energi terbarukan. Dari mulai sampah masuk sampai menjadi RDF dan dikirim ke pabrik tekstil.
"Saat ini kita sedang menyiapkan sarana prasarananya. Semoga wisata edukasi pengolahan sampah ini dapat segera dibuka bagi masyarakat," ungkapnya. (SG-2)