KOTA Bandung kembali menegaskan komitmennya sebagai kota ramah lingkungan melalui kampanye “Stop Boros Pangan” dan “Don’t Panic Buying”.
Program inovatif yang digagas Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) ini mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam berbelanja dan mengelola bahan pangan.
Tak hanya mendapat respons positif dari warga, kampanye ini juga diapresiasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan DKPP Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Terapkan Zero Food Waste, Karyawan DKPP Kota Bandung Wajib Habiskan Makanan atau Didenda
Dengan mengusung konsep zero food waste, program ini bertujuan mengurangi sampah pangan yang menjadi salah satu masalah utama di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Edukasi Belanja Bijak dan Kurangi Sampah
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menegaskan pentingnya kampanye ini sebagai langkah strategis dalam mendukung pengurangan sampah organik.
“Kami ingin masyarakat, terutama ibu rumah tangga, belanja sesuai kebutuhan. Dengan begitu, bahan pangan tidak busuk dan terbuang sia-sia. Ini mendukung upaya Bandung menuju zero food waste,” ujar Gin Gin dalam kampanye yang digelar di Car Free Day Buah Batu, Minggu (17/11).
Baca juga: Pemkot Bandung Perkuat Pengelolaan Sampah Berbasis Wilayah, Targetkan ‘Zero Waste’
Program ini juga menjadi ruang kolaborasi berbagai pihak, mulai dari Indonesian Chef Association (ICA), Akademisi Pariwisata NHI Bandung, hingga Satpol PP.
Dalam kampanye tersebut, makanan olahan seperti dimsum dan agar-agar dibagikan kepada warga sebagai contoh pengelolaan bahan sisa yang kreatif dan bermanfaat.
“Kami ingin masyarakat sadar bahwa sisa makanan seperti nasi atau roti masih bisa diolah menjadi produk baru,” jelasnya.
“Ini bukan hanya mengurangi sampah, tetapi juga mengajarkan nilai keberlanjutan,” ujar perwakilan NHI Bandung.
Apresiasi dari Berbagai Pihak
Kampanye ini mendapatkan pujian dari Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Indra Wijayanto, yang melihat program ini sebagai inisiatif yang perlu diteruskan.
“Harapannya, kegiatan seperti ini dilakukan rutin, misalnya di Car Free Day. Edukasi langsung seperti ini sangat efektif dan efisien,” kata Indra.
Baca juga: RW 19 Antapani, Bandung, Sukses Kelola Sampah Mandiri, Tak Ada Sampah Organik Terbuang
Senada dengan itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Jabar, Nenny Fasyaini, mengapresiasi langkah Pemkot Bandung. Ia menyebut kampanye ini mampu mengubah pola pikir masyarakat dalam mengelola pangan.
“Kegiatan ini tidak hanya mengedukasi tetapi juga mampu mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam belanja dan memanfaatkan bahan pangan. Harapannya, ada aksi lanjutan agar program ini berkelanjutan,” ujar Nenny.
Warga Mulai Terinspirasi
Kampanye ini juga menginspirasi warga untuk mengubah gaya hidup mereka. Neni Wasaini, salah satu peserta kampanye, merasa kegiatan ini sangat relevan bagi ibu rumah tangga.
“Kami diajak untuk belanja sesuai kebutuhan, menghabiskan makanan yang diambil, dan tidak membuang makanan. Ini bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga membantu kami lebih hemat,” tuturnya.
Menuju Kota Ramah Lingkungan
Dengan sinergi berbagai pihak, kampanye “Stop Boros Pangan” dan “Don’t Panic Buying” diharapkan dapat mempercepat pencapaian program Zero Food Waste di Kota Bandung.
Langkah ini menjadi bagian dari visi besar menjadikan Bandung kota yang lebih bersih, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Semangat untuk mengurangi sampah pangan ini bukan hanya solusi bagi masalah lingkungan.
Kampanye ini juga merupakan sebuah upaya untuk menginspirasi kota-kota lain dalam menghadirkan gaya hidup bijak pangan yang lebih bertanggung jawab. (SG-2)