Humaniora

Pemkot Bandung Perkuat Pengelolaan Sampah Berbasis Wilayah, Targetkan ‘Zero Waste’

Pemkot Bandung terus berinovasi dalam menangani permasalahan sampah dengan menerapkan pendekatan baru yang berbasis kewilayahan. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
13 Oktober 2024
Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman melakukan kunjungan lapangan ke Pasar Induk Caringin, Kota Bandung, pada Selasa (8/10). (Ist/Pemprov Jabar)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung terus berinovasi dalam menangani permasalahan sampah dengan menerapkan pendekatan baru yang berbasis kewilayahan. 

 

Hal ini ditegaskan oleh Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, dalam rapat Satuan Tugas (Satgas) Sampah yang digelar di Pendopo Kota Bandung pada Sabtu, 12 Oktober 2024. 

 

Langkah ini diambil untuk mewujudkan Bandung yang lebih bersih dan menuju zero waste.

 

Baca juga: Bandung Menuju Kota Bebas Sampah, Pj Wali Kota Koswara Ajak Semua Pihak Bersinergi

 

Koswara menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di Kota Bandung akan dirombak agar lebih terstruktur dan cepat, dengan melibatkan kecamatan serta sektor-sektor terkait dalam pengurangan sampah di sumbernya.

 

Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, dalam rapat Satuan Tugas (Satgas) Sampah yang digelar di Pendopo Kota Bandung pada Sabtu, 12 Oktober 2024. 

 

Setiap kawasan akan memiliki tim khusus yang terdiri dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab secara langsung atas pengelolaan sampah di wilayah mereka.

 

“Pengelolaan Satgas ini kita rombak berdasarkan kewilayahan atau sektor. Setiap kawasan akan memiliki tim khusus dari berbagai OPD yang bertanggung jawab,” ujar Koswara.

 

Pendekatan ini mengharuskan seluruh kluster di tiap kecamatan untuk bekerja sama dalam mengurangi sampah di tempat penampungan sementara (TPS). 

 

Baca juga: Sekda Jabar Minta Tangani Masalah Tumpukan Sampah di Pasar Induk Caringin, Kota Bandung

 

Setiap kecamatan juga akan memiliki target pengurangan sampah yang ditetapkan secara spesifik. Dengan demikian, sistem pengelolaan sampah akan lebih efisien dan terukur.

 

Salah satu langkah penting yang akan diintegrasikan ke dalam sistem Satgas adalah pemilahan sampah sejak dari sumbernya. 

 

Koswara menekankan pentingnya membedakan antara sampah organik dan anorganik dalam sistem pengangkutan sampah yang baru, dengan slogan "Tidak Dipilah, Tidak Diangkut" menjadi panduan utama.

 

 

Sampah organik akan langsung diarahkan ke pusat komposting, sementara sampah anorganik akan dibawa ke bank sampah atau pusat pengolahan yang telah disediakan. 

 

Sistem ini diharapkan dapat meminimalisasi penumpukan sampah di TPS dan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir (TPA) seperti Sarimukti dan Legoknangka.

 

“Kita akan melibatkan semua pihak, dari aparat kewilayahan hingga masyarakat, untuk mencapai target pengurangan sampah,” tambah Koswara.

 

Selain fokus pada pengurangan sampah, Pemkot Bandung juga akan menggelar sosialisasi besar-besaran di setiap kecamatan. 

 

Sosialisasi ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti LSM, tokoh agama, dan organisasi masyarakat, untuk memberikan edukasi tentang pentingnya pemilahan sampah dan cara pengelolaan yang benar.

Baca juga: Cegah 'Overload' TPPAS Sarimukti, Pemda Jabar Gagas Gerakan Bandung Raya Kurangi Sampah

 

Tidak hanya itu, Pemkot juga akan meningkatkan fasilitas dan alat penunjang, seperti penyediaan roda, tempat sampah khusus, dan rompi untuk petugas pengelola sampah. 

 

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa sampah organik langsung dibawa ke tempat pengolahan tanpa harus menumpuk di TPS.

 

Koswara optimis bahwa jika langkah-langkah ini diterapkan secara konsisten, kebutuhan akan tempat pembuangan akhir dapat dikurangi, bahkan hingga tidak diperlukan lagi. 

 

Dengan target zero waste yang sudah dicanangkan, Pemkot berharap bisa mengubah TPS menjadi tempat pemanfaatan sampah, bukan lagi tempat pembuangan.

 

“Kedaruratan pengelolaan sampah tidak boleh terjadi lagi. Zero waste menjadi target utama kami. Jika semua sudah siap, kita bisa mulai pelaksanaannya minggu depan,” tutup Koswara dengan penuh optimisme.

 

Dengan adanya kebijakan baru ini, Kota Bandung diharapkan dapat mengelola sampahnya dengan lebih baik, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta mewujudkan visi jangka panjang menuju kota yang bebas sampah. (SG-2)