SEBAGAI komoditas strategis, ikan termasuk sumber pangan yang mendukung ketahanan pangan, sumber gizi, hingga menjadi sumber ekonomi dan penghasil devisa.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Ishartini, saat menjadi pembicara di talkshow Hari Keamanan Pangan Sedunia, di Surabaya, pekan ini.
"Ikan bermutu harga mati, karena sebagai negara maritim, tentu ikan sangat bernilai strategis bagi Indonesia," ujarnya, seperti dikutip situs resmi KKP.
Baca juga: KKP: Produk Hasil Penangkapan Ikan Terukur akan Dipamerkan di Gernas BBI BBWI Maluku
Ishartini menegaskan yang dikhawatirkan dari ikan tidak bermutu adalah foodborne illness causes atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh konsumsi pangan yang telah terkontaminasi mikroba, patogen atau kuman atau bahan kimia berbahaya. Alhasil, ikan yang mestinya bergizi dan bermanfaat bagi kesehatan justru mengakibatkan penyakit.
"Tentu ini tak bisa dianggap sepele, karena bukannya kita sehat justru sebaliknya akibat mengonsumsi ikan yang tidak bermutu," jelasnya Ishartini.
Sebagai otoritas kompeten, Ishartini menyebut BPPMHKP berkomitmen mengawal mutu pangan mulai dari hulu hingga hilir.
Baca juga: KKP: Tual dan Kepulauan Aru Jadi Tempat Modeling Penangkapan Ikan Terukur
Dia menambahkan jajarannya juga telah membuat standar dan sistem penjaminan ikan bermutu sebagai bentuk perlindungan kesehatan masyarakat (public health), perlindungan konsumen (economic fraud) dan persyaratan perdagangan yang fair (fair trade).
Standar tersebut diantaranya bebas dari kontaminasi biologi yaitu bakteri patogen seperti Cholera, Salmonela, Clostridium botulinum. Bebas cemaran residu kimia yaitu logam berat serta residu biokimia seperti antibiotik, pestisida, histamin, marine biotoxine.
"Termasuk juga secara fisik, ikan bebas dari metal fragment dan benda asing," terangnya.
Baca juga: KKP Diminta Ciptakan Teknologi Budi Daya Ikan Besar Guna Penuhi Industri Pengolahan Ikan
Untuk itu, sebagai bentuk jaminan mutu BPPMHKP melakukan standardisasi dan sertifikasi cara atau praktik yang baik di tahap produksi primer budidaya melalui sertifikasi CPIB (pembenihan), CBIB (pembesaran), CPPIB (pakan), CPOIB (obat ikan), CDOIB (distribusi obat ikan), sertifikasi tahap produksi primer perikanan tangkap melalui CPIB kapal pendingin, CPIB based on HACCP kapal pembeku, serta monitoring pembongkaran ikan.
Selanjutnya sertifikasi pada tahap Pasca Panen melalui SKP di UMKM dan UPI, HACCP di UPI dan suplier, serta Cara Distribusi Ikan yang Baik.
Selain itu, BPPMHKP juga mensertifikasi mutu dan keamanan produk (Health Certificate), pengendalian ketertelusuran (traceability) mutu dan keamanan hasil kelautan dan perikanan, pengendalian importasi produk kelautan dan perikanan konsumsi, pengelolaan manajemen mutu laboratorium (penguji dan acuan) dan jejaring laboratorium hingga harmonisasi Sistem Jaminan Mutu untuk meningkatkan keberterimaan produk perikanan di pasar ekspor.
"Kita juga melakukan monitoring cemaran perairan (marine biotoxine, logam berat, dll), serta kesegaran dan mutu dan keamanan hasil Kelautan dan Perikanan di pasar domestik. Semua ini dalam rangka jaminan mutu terhadap ikan dan produk perikanan. Selain itu juga dilakukan kampanye ikan bermutu dilakukan dengan mengajak seluruh pelaku usaha dan juga konsumen untuk selaku berorientasi mutu dihati," tutupnya.
Hari Keamanan Pangan Sedunia jatuh setiap tanggal 7 Juni. Tema yang diangkat tahun ini adalah Keamanan Pangan: Bersiap Menghadapi Hal yang tidak Terduga. Melalui tema tersebut WHO mau menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan menghadapi insiden keamanan pangan, tidak peduli seberapa ringan atau parahnya insiden tersebut.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Satu dari 10 orang di seluruh dunia jatuh sakit akibat makanan yang terkontaminasi setiap tahunnya.
Lebih dari 200 penyakit disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi. Dan 40% beban penyakit bawaan makanan ditanggung oleh anak-anak di bawah usia lima tahun. (SG-1)