DALAM hitungan bulan, Kota Bandung akan menjadi saksi peristiwa bersejarah, Pilkada Serentak 2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengingatkan bahwa setiap warga kota bukan hanya sekadar pemilih, tetapi pelaku sejarah dalam perjalanan demokrasi Indonesia yang telah berlangsung selama 79 tahun.
Pada acara Pendidikan Politik yang digelar di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis (12/9/2024), Bambang mengajak seluruh masyarakat Bandung untuk bahu-membahu menciptakan suasana pemilihan yang damai dan kondusif.
Baca juga: Terima Visitasi PKN, Pj Wali Kota Bandung Ungkap Strategi Kelola Pemerintahan
Ia menggarisbawahi bahwa Bandung selalu menjadi contoh dalam pelaksanaan pemilu yang aman dan terkendali.
"Kita adalah pelaku sejarah dalam demokrasi Indonesia. Tahun 2024 ini akan menjadi momentum pertama kali Pilkada dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Mari bersama-sama kita wujudkan Pilkada Serentak yang damai dan sejuk," ujar Bambang dalam keterangan pers, Kamis (12/9).
Baca juga: Pemkot Bandung Fasilitasi Mediasi Damai Antara Opang dan Ojol di Pasir Impun
Warisan Sejarah Pemilu di Bandung
Bambang tak lupa mengingatkan bahwa Kota Bandung memiliki catatan apik dalam setiap penyelenggaraan pemilihan umum.
Pemilu dan Pilkada di Bandung dikenal selalu berlangsung tertib dan damai. Terlebih lagi, Bandung juga mencatat tingkat partisipasi pemilih yang luar biasa tinggi.
Sebagai contoh, pada Pemilu Presiden 2024, partisipasi pemilih di Kota Bandung mencapai angka 82,9%, angka yang cukup impresif dan menunjukkan semangat demokrasi warga Bandung.
Namun, Bambang tidak berhenti di situ. Ia menargetkan partisipasi di Pilkada Serentak nanti bisa menembus 90%..
"Bandung selalu unggul dalam partisipasi pemilih. Kita semua harus bisa mempertahankan, bahkan meningkatkan angka ini di Pilkada nanti," tegasnya.
Tantangan di Depan Mata
Meski optimistis, Bambang juga mengakui bahwa ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang lebih sedikit dibanding Pilpres.
Pada Pilkada Serentak nanti, akan ada 3.576 TPS yang akan melayani 1.872.381 pemilih di Kota Bandung.
"Jumlah TPS memang lebih sedikit dibanding saat Pilpres, tapi ini tidak boleh menjadi penghalang bagi kita untuk tetap mewujudkan Pilkada yang damai dan sejuk," ujarnya.
Baca juga: Tiga Pak Ogah Palsu di Bandung Ditangkap Usai Peras Pengendara
Dalam situasi ini, Bambang mengajak semua pihak, dari warga hingga organisasi kemasyarakatan, untuk terus bekerja sama demi meningkatkan partisipasi pemilih.
Bangun Kesadaran Politik untuk Pilkada yang Demokratis
Di sisi lain, acara Pendidikan Politik ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung, Sony Teguh Prasatya, menegaskan pentingnya pemahaman yang baik mengenai hak dan kewajiban pemilih.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih aktif dalam menyuarakan hak pilih mereka di Pilkada Serentak.
"Kami ingin memastikan masyarakat memiliki informasi yang tepat tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih, serta pentingnya peran mereka dalam menjaga Pilkada yang damai, adil, dan demokratis," kata Sony.
Acara ini dihadiri oleh 321 peserta, termasuk perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat, Forum Pembauran Kebangsaan, MUI Kota Bandung, hingga TP PKK Kota Bandung.
Mereka semua berkumpul untuk satu tujuan: mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang sukses dan penuh makna.
Satu Langkah Menuju Sejarah Baru
Pilkada Serentak 2024 di Kota Bandung bukan sekadar peristiwa politik, melainkan momen di mana setiap warga berkesempatan menjadi bagian dari perjalanan sejarah demokrasi Indonesia.
Seperti yang diungkapkan Bambang, "Kita semua adalah pelaku sejarah." Melalui semangat gotong royong dan partisipasi aktif, Bandung siap menyongsong Pilkada Serentak yang damai, sejuk, dan demokratis.(SG-2)