BAHAN pangan yang akan diolah menjadi menu makan bergizi gratis (MBG) haruslah dalam kondisi baik, segar, kandungan nutrisi tidak rusak. Sehingga asupan gizi yang bakal dicerna penerimanya juga baik.
Untuk itu peranan teknologi penyimpanan makanan sangat penting dalam memelihara bahan pangan dan menjaga kandungan gizinya tetap terjaga.
Hal itulah yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan sistem rantai dingin.
Baca juga: Sokong Hilirisasi dan Asupan Protein Ikan Masyarakat, KKP Gencar Kenalkan HPI
Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, mengatakan, pihaknya memastikan keberadaan sistem rantai dingin membuat ikan yang dipasok ke dapur MBG terjamin kualitasnya.
“Hal itu dapat dilihat dari pelaksanaan MBG di Kabupaten Kampar, Riau, ketika ikan menjadi salah satu bahan baku yang diolah menjadi menu makanan,” ujarnya dalam keterangan resmi KKP baru-baru ini.
Di Kampar, sambungnya, terdapat satu unit Integrated Cold Storage (ICS) yang dikelola unit pengolahan ikan PT Delta Mina Perkasa. ICS dilengkapi Air Blast Freezer (ABF) kapasitas 2 x 2,5 ton dan Cold Storage kapasitas 2 x 50 ton.
Baca juga: Pramono Anung dan Rano Karno Ramaikan Festival Bandeng Rawa Belong 2025
Budi mengapresiasi pengelola ICS yang telah menjadi pemasok utama ikan patin ke 6 dapur MBG yang berada di Tuah Madani, Kampar, Dumai, Ujung Tanjung, Bangko, dan Marpoyan.
“Dari dapur-dapur tersebut, menu berbasis ikan disalurkan ke 54 sekolah di sekitarnya,” imbuh Budi.
Menu ikan, lanjutnya, biasa disajikan bergantian dengan menu protein lainnya. Karenanya, Budi mendorong agar Pemda turut berperan aktif guna melibatkan pelaku usaha di daerahnya dalam menyukseskan program MBG.
Baca juga: Wamenkop Apresiasi Koperasi Mambo Mina Mekar Sejahtera Panen Ikan Kakap dan Kerapu
"Tentu kami bangga ICS bisa menjadi bagian dari kebutuhan gizi anak-anak sekolah sekaligus upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Semoga dengan dorongan dari pemerintah daerah, makin banyak pelaku usaha yang ikut terlibat dalam program MBG ke depannya," tutur Budi.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan Kampar, Zulfahmi, mengapresiasi, bantuan KKP berupa ICS yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
Dikatakannya, ICS yang dibangun KKP pada 2017 tersebut, saat ini dikelola oleh PT Delta Mina Perkasa usai diserahterimakan ke Pemda.
"Semoga semakin banyak masyarakat yang bangga mengonsumsi ikan. Selain sehat, konsumsi ikan juga menggerakkan ekonomi sekitar," tutupnya.
Ekonomi sirkular
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, keberadaan ICS Kampar telah menyokong produktivitas unit pengolah ikan (UPI) dengan kapasitas produksi mencapai 3 ton bahan baku per hari.
Dari bahan baku tersebut, perusahaan mampu mengolah produk fillet 1 ton per hari. Semua bahan baku tersebut berasal dari hasil produksi para pembudidaya ikan patin di Kabupaten Kampar.
"Ini wujud nyata ekonomi sirkular di Kabupaten Kampar. Manfaatkan fasilitas yang diberikan ini, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dari sisi hulu hingga hilirnya," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memastikan kesiapan sektor perikanan dalam mendukung program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan asupan protein masyarakat, terutama anak-anak.
Menurutnya, peran KKP dalam program ini akan mengedepankan produk perikanan lokal yang disesuaikan dengan selera masyarakat di berbagai daerah. (SG-1)