SEBANYAK 330 peserta mengikuti workshop praktik penambahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) pada produk pangan mie dan kue glundung di Unit Pengolahan Ikan (UPI) Pekalongan, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Selain membuat produk, peserta workshop Pengembangan Diversifikasi dan Nilai Tambah Produk Perikanan itu juga melakukan praktik tata cara pengemasan secara vakum yang dilakukan oleh tiga usaha kecil dan Menengah (UKM) dari Kebumen, Tegal dan Klaten.
Kegiatan Praktik tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Jakarta dan Koperasi Matsya Marien Raya.
Baca juga: KKP: Fortifikasi Hidrolisat Protein Ikan ke Jajanan Pasar Cara Baru Konsumsi Ikan
“Tujuan dari workshop itu adalah untuk menginformasikan dan meningkatkan pemahaman tentang fortifikasi HPI pada produk pangan," ujar Direktur Pengolahan Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) KKP, Widya Rusyanto, dalam keterangan resmi KKP.
Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menyampaikan, pihaknya terus mendorong inovasi produk pangan menggunakan bahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI).
Pasalnya, sambungnya, selain menjadi salah satu produk hilirisasi perikanan dalam memperkuat swasembada pangan, HPI juga ditujukan meningkatkan asupan protein masyarakat atau konsumsi makanan bergizi.
Baca juga: Hari Pangan Sedunia 2024: Fortifikasi Pangan Penting untuk Perbaikan Gizi Nasional
"HPI ini salah satu buah dari hilirisasi perikanan yang bersifat multi fungsi sekaligus amunisi untuk merdeka protein 100 gram," terang Budi.
Ia pun memastikan KKP terus mendekatkan HPI kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan pada workshop di Pekalongan tersebut. Dikatakannya, HPI merupakan ekstrak protein ikan hasil penelitian Litbang KKP tahun 2017.
"Sebagai bagian dari hilirisasi, HPI menggunakan ikan segar berkualitas," imbuhnya.
Baca juga: Di Pertemuan Internasional Fortifikasi Pangan Sejumlah Negara Berbagi Pengetahuan
Melibatkan UPI dan Koperasi
Lebih lanjut, Widya menambahkan, kegiatan workshop yang berlangsung secara daring dan luring itu diawali dengan praktik penambahan HPI pada produk pangan yaitu pada mie dan kue glundung.
Dalam kesempatan itu, ia sekaligus mengingatkan pentingnya Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk perikanan. Menurut Widya, penerapan SNI semakin meyakinkan konsumen terkait mutu dan kualitas produk yang dihasilkan.
"Terimakasih terhadap peserta yang langsung praktik, disini kami juga mengajak pelaku usaha untuk menerapkan SNI agar produk yang dihasilkan semakin bermutu dan berkualitas," imbuhnya.
Dengan semakin banyaknya ragam produk perikanan, sambungnya, diharapkan bisa menjadi pilihan menu asupan yang sehat untuk masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Staf Khusus Menteri KP, Doni Iswanto, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, serta Kepala Dinas Perikanan Kota Pekalongan. Para peserta yang hadir baik secara daring maupun luring begitu antusias menyimak demo produk HPI tersebut.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mendorong peningkatan inovasi di sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, hasil inovasi bisa membantu peningkatan produktivitas pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, baik itu pembudidaya, nelayan, sampai ke pelaku UMKM. (SG-1)