Humaniora

Pramono Anung dan Rano Karno Ramaikan Festival Bandeng Rawa Belong 2025

Pramono Anung dan Rano Karno menjadi pusat perhatian ketika membeli ikan bandeng seberat 13,5 kilogram dan satu bandeng yang dilelang seharga Rp 6 juta. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
29 Januari 2025
Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno menjadi pusat perhatian ketika membeli ikan bandeng seberat 13,5 kilogram dan satu bandeng yang dilelang seharga Rp 6 juta. (Ist/Pemprov DKI Jakarta)

FESTIVAL Bandeng Rawa Belong 2025 sukses mencuri perhatian warga Jakarta, terutama dengan kehadiran Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno. 

 

Acara Festival Bandeng Rawa Belong 2025 digelar di Jalan Raya Sulaiman, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini berlangsung meriah selama dua hari, pada 27-28 Januari 2025, sekalipun hujan tak henti mengguyur kawasan tersebut.

 

Dalam puncak acara pada Selasa (28/1), Pramono dan Rano menjadi pusat perhatian ketika membeli ikan bandeng seberat 13,5 kilogram dan satu bandeng yang dilelang seharga Rp6 juta. 

 

Baca juga: Festival Bandeng Rawa Belong 2025: Tradisi Betawi yang Angkat Potensi UMKM Lokal

 

Kehadiran mereka didampingi Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, serta tiga mantan Gubernur DKI, yakni Sutiyoso, Fauzi Bowo, dan Djarot Saiful Hidayat.

 

Rombongan disambut hangat oleh atraksi budaya khas Betawi seperti silat, palang pintu, hingga barongsai. 

 

Festival ini juga dimeriahkan oleh tokoh-tokoh Betawi, anggota DPD RI asal Jakarta, dan para pedagang ikan bandeng yang antusias menyajikan dagangan berkualitas tinggi.

 

Tradisi Betawi dan Harapan Baru untuk Jakarta

 

Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyampaikan bahwa Festival Bandeng Rawa Belong memiliki nilai penting dalam melestarikan tradisi Betawi, terutama nganter bandeng, yang merupakan simbol keberuntungan dan doa untuk kemakmuran.

 

Baca juga: DPRD DKI Jakarta Ajak Pelaku UMKM Jakarta Gaet Pasar Lewat Medsos

 

“Ikan bandeng kerap hadir sebagai lambang harapan baik dalam berbagai acara adat. Tradisi ini mencerminkan kebersamaan dan penghormatan terhadap budaya yang kaya makna,” ujar Teguh di sela-sela acara.

 

Ia berharap festival ini menjadi agenda tahunan yang bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga mendukung pelaku UMKM lokal serta memperkuat ketahanan pangan.

 

“Mari jadikan festival ini sebagai bagian dari perayaan lima abad Kota Jakarta dan upaya menjadikan Jakarta kota global yang berbudaya, inklusif, dan berkelanjutan,” tambah Teguh.

 

Ketua panitia, Naman Setiawan, menjelaskan bahwa acara ini diikuti oleh 32 pedagang bandeng segar dan 25 pelaku usaha binaan yang menjajakan berbagai produk olahan khas Betawi.

 

Pedagang Raup Untung Besar

 

Bagi pedagang ikan bandeng di Rawa Belong, festival ini membawa berkah besar. Hidayatulloh,55, pedagang musiman, mengungkapkan bahwa penjualannya meningkat tajam selama festival berlangsung.

 

“Alhamdulillah, baru tiga jam berjualan sudah terjual 1,5 kuintal. Saya menyiapkan stok sekitar 400 kilogram, dan semoga hari ini habis,” ungkapnya.

 

Pendapat serupa disampaikan Ata,54, pedagang lainnya, yang sudah menjual lebih dari 200 kilogram ikan bandeng hingga siang hari.

 

Baca juga: Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Pesisir Siaga

 

“Sebagian besar pembeli mencari bandeng berukuran besar, dengan harga Rp60 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram,” ujarnya.

 

Bahkan, pengunjung dari luar Jakarta, seperti Irawati, 91, dari Tangerang, rutin membeli ikan bandeng di Rawa Belong setiap menjelang Imlek.

 

“Sudah jadi tradisi keluarga kami. Tidak sah rasanya kalau tidak memasak bandeng besar untuk dimakan bersama keluarga,” tuturnya.

 

Melestarikan Tradisi dan Berdayakan Pelaku UMKM

 

Festival Bandeng Rawa Belong 2025 menjadi ajang tak hanya untuk merayakan tradisi, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui partisipasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pedagang kecil. 

 

Dengan dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta, acara ini diharapkan dapat menjadi ikon tahunan yang menghidupkan kembali budaya Betawi, memperkuat kerukunan, dan meningkatkan daya tarik wisata di ibu kota.

 

Pramono Anung dan Rano Karno, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas festival ini yang tak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga mempererat keberagaman warga Jakarta. 

 

Kehadiran keduanya semakin memperkuat harapan warga akan Jakarta yang lebih maju, makmur, dan berbudaya di masa depan. (SG-2)