Humaniora

Indeks Baca Kota Bandung Naik Pesat, Literasi Masyarakat Kian Terbentuk

Berbagai inovasi telah dihadirkan untuk mempermudah masyarakat mengakses literatur, seperti Pojok Baca Digital (Pocadi) di Mal Pelayanan Publik Jalan Cianjur, Kota Bandung. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
27 November 2024
Acara Penelitian Kajian Indeks Literasi Masyarakat 2024 di Kantor Disarpus Kota Bandung, Selasa (26/11). (SG-2)

BANDUNG terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan budaya literasi. 

 

Data Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung mencatat Indeks Baca Masyarakat (IBM) mengalami kenaikan signifikan dalam empat tahun terakhir. 

 

Pada 2020, angka IBM tercatat sebesar 74,76, lalu meningkat menjadi 75,07 di 2021, 76,07 di 2022, dan melonjak hingga 78,81 pada 2023.

 

Baca juga: Festival Literasi Jabar (Viral) 2024 Berjalan Sukses dan Dapat Apresiasi Tinggi

 

Sekretaris Disarpus Kota Bandung, Medi Mahendra, mengungkapkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari upaya berbagai pihak dalam menyediakan fasilitas baca yang memadai. 

 

"Jumlah perpustakaan serta sebaran bahan bacaan yang dapat diakses masyarakat Kota Bandung relatif sudah cukup memadai," ungkap Medi.

 

Pernyataan Medi Mahendra disampaikan dalam acara Penelitian Kajian Indeks Literasi Masyarakat 2024 di Kantor Disarpus Kota Bandung, Selasa, 26 November 2024.

 

Fasilitas Inovatif untuk Literasi

 

Berbagai inovasi telah dihadirkan untuk mempermudah masyarakat mengakses literatur, seperti Pojok Baca Digital (Pocadi) di Mal Pelayanan Publik Jalan Cianjur, Kota Bandung. 

 

Ini merupakan bantuan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 

 

Baca juga: Pemkot Bandung Raih Lima Penghargaan di Festival Literasi Digital (Viral) 2024

 

Selain itu, terdapat 10 Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) bantuan Gubernur Jawa Barat yang tersebar di berbagai wilayah, 7 Street Library yang menghiasi taman-taman di Kota Bandung, serta 4 Micro Library di Hegarmanah, Taman Bima, Babakan Sari, dan Taman Alun-Alun.

 

Tak hanya itu, Disarpus juga telah merintis pembentukan perpustakaan kewilayahan melalui program Kios Literasi Kewirausahaan Kewilayahan (K-LIK). 

 

Program ini berhasil menjangkau 30 kecamatan selama 2022-2023. 

 

Bantuan bahan bacaan berkualitas dari Perpusnas juga telah disalurkan ke 26 Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dengan realisasi lebih lanjut direncanakan pada 2025.

 

Literasi Sebagai Indikator Pembangunan

 

Medi menjelaskan bahwa IBM tahun 2020 dijadikan tolok ukur dalam rencana strategis (renstra) perubahan perangkat daerah 2018-2023. 

 

 

Hal ini juga berkaitan dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM), sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019.

 

"Kunci keberhasilan urusan perpustakaan diukur melalui nilai tingkat kegemaran membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat," jelasnya.

 

Kota Bandung, Peringkat Tertinggi Literasi di Jawa Barat

 

Kota Bandung tak hanya mencatat peningkatan literasi, tetapi juga menunjukkan performa gemilang secara nasional. Berdasarkan evaluasi Badan Pusat Statistik (BPS), nilai Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Kota Bandung pada 2024 mencapai 3,04 dengan predikat baik. 

 

 

Kota Bandung menempati posisi ke-5 nasional dan peringkat pertama di Jawa Barat dalam indeks literasi.

 

Baca juga: Jambore Budaya Baca XI di Kota Bandung Dorong Tingkatkan Budaya Literasi

 

Plt Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Titin Supriatin, menambahkan bahwa kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk memperkuat strategi dan kebijakan pengembangan perpustakaan. 

 

"Tujuannya adalah menyusun rekomendasi kebijakan untuk membudayakan kegemaran membaca dan meningkatkan literasi masyarakat Kota Bandung," ujarnya.

 

Dengan berbagai program dan fasilitas yang terus dikembangkan, Kota Bandung semakin mempertegas posisinya sebagai kota literasi terdepan di Indonesia. (SG-2)