Humaniora

IISF 2024: Fokus Kolaborasi untuk Masa Depan Berkelanjutan

Indonesia International Sustainability Forum (IISF) tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga wadah untuk menghasilkan kerja sama nyata dalam bidang teknologi, investasi, dan pengelolaan sumber daya alam.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
06 September 2024
Deputi Koordinasi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rahmat Zainuddin menggelar konferensi pers  terkait penyelenggaraan Indonesia International Sustainability Forum (IISF)2024, di Jakarta Convenience Centre, Kamis (5/9). (Dok tangkapan layar di tayangan YouTube Kemenko Marves/Sokoguru-Fajar Ramadan).
 

SEBANYAK 11.000 peserta dari 53 negara tercatat hadir dalam Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024, termasuk delegasi dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu, yang hanya dihadiri sekitar 2.500 peserta dari 40 negara. 


"Ini sebuah kebanggaan bagi Indonesia karena acara kita semakin diakui internasional, terlihat dari antusiasme peserta, baik dari dalam maupun luar negeri," kata Deputi Koordinasi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rahmat Zainuddin, dalam konferensi pers di Jakarta Convenience Centre, Kamis (5/9).


Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 secara resmi dibuka di Jakarta pada Kamis (5/9), dengan kehadiran Presiden Joko Widodo dan sejumlah tokoh penting dari dalam serta luar negeri. Forum itu menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk mempertegas perannya di kancah internasional dalam isu keberlanjutan.

 

Baca juga: Buka IISF 2024, Presiden Sebut Pentingnya Negara Maju Berinvestasi di Negara Berkembang


Pada kesempatan tersebut,  Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani, menegaskan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencapai target keberlanjutan.


"Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberlanjutan menjadi bagian dari pembangunan kita ke depan," jelas Shinta.


Dia menambahkan, IISF tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga wadah untuk menghasilkan kerja sama nyata dalam bidang teknologi, investasi, dan pengelolaan sumber daya alam.


Selain itu, forum yang resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu dihadiri oleh sejumlah advokat muda, termasuk Chelsea Islan dan Lady Diandra, yang turut menyuarakan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung agenda keberlanjutan. 

 

Chelsea Islan, yang juga merupakan Duta United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, mengatakan, bahwa IISF 2024 adalah kesempatan emas untuk memperjuangkan isu-isu keberlanjutan, khususnya di kalangan anak muda.

 

Selain konferensi, IISF 2024 juga menghadirkan berbagai sesi diskusi tematik dan pameran inovasi teknologi. Salah satu yang menjadi sorotan adalah peluncuran buku Climate 101, hasil kolaborasi ilmuwan, penerima Nobel, dan politisi, yang disusun untuk memudahkan pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, terhadap perubahan iklim. Buku itu juga dapat diunduh secara gratis oleh masyarakat umum.

 

Pada kegiatan IISF dilaksanakan juga penandatanganan beberapa Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperkuat kerja sama antarsektor dalam isu-isu keberlanjutan, termasuk teknologi, pendanaan, dan pengelolaan lingkungan.

 

IISF 2024 diharapkan bisa menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memimpin transisi ke arah ekonomi dan pembangunan yang lebih berkelanjutan. (Fajar Ramadan/SG-1)