Humaniora

Hari Mangrove Sedunia, Peraih Kalpataru Berbagi Pengalaman Jaga Kelestarian Alam

Lokakarya bertajuk "Kopi Darling" (Kopdar) berlangsung meriah dengan diikuti oleh 60 mahasiswa dari berbagai kampus, yang bersemangat untuk belajar dan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
25 Juli 2024
lokakarya bertajuk "Kopi Darling" (Kopdar) di pesisir Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/7). (Baihaqi/jatengtoday.com)

DALAM rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) mengadakan lokakarya bertajuk "Kopi Darling" (Kopdar) di pesisir Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/7). 

 

Kegiatan ini berlangsung meriah dengan diikuti oleh 60 mahasiswa dari berbagai kampus, yang bersemangat untuk belajar dan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

 

Acara ini semakin istimewa dengan hadirnya Sururi sebagai narasumber utama. 

 

Baca juga: Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Ekowisata Mangrove Pangkal Babu, Jambi, Perlu Dibenahi

 

Sururi, yang baru-baru ini menerima penghargaan Kalpataru 2024 dalam kategori Perintis Lingkungan, telah membudidayakan dan melestarikan mangrove selama hampir tiga dekade. 

 

Penghargaan tertinggi bagi para pahlawan lingkungan ini merupakan bentuk apresiasi atas jerih payahnya yang luar biasa.

 

Dalam lokakarya ini, Sururi membagikan pengetahuan tentang budi daya mangrove kepada para peserta. 

 

Ia menjelaskan proses penanaman dan perawatan mangrove secara detail, mulai dari tahap awal hingga perawatan lanjutan. 

 

Baca juga: Tanam 500 Mangrove di Hari Lingkungan Hidup, Pertagas Hijaukan Pesisir Indramayu

 

Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk langsung mempraktikkan penanaman bibit mangrove jenis rhizophora di pesisir Mangkang Wetan, salah satu dari tiga blok pesisir Semarang yang menjadi ekosistem mangrove.

 

“Dari tiga blok yang meliputi Mangkang Wetan, Mangunharjo, dan Mangkang Kulon, total hutan mangrovenya mencapai 80 hektare,” jelas Sururi.

 

Lokakarya ini bukan hanya tentang teori, tetapi juga praktik nyata di lapangan. 

 

Para mahasiswa tampak bersemangat saat menanam bibit mangrove, merasakan langsung pentingnya peran mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan.

 

Mutiara Diah Asmara, Director Communications BLDF, menyatakan bahwa sejak 2008, BLDF telah mendukung upaya Sururi dalam melestarikan mangrove. 

 

Ia menekankan pentingnya mangrove dalam penyerapan emisi karbon dan manfaat lainnya bagi lingkungan. 

 

"Kami berharap lokakarya budidaya mangrove ini dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk berkomitmen menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan," kata Mutiara sebagaimana dilansir situs Jatengtoday.

 

Mutiara juga mengungkapkan harapannya bahwa peran anak muda akan menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen pemerintah untuk melaksanakan rehabilitasi mangrove di Indonesia.

 

 "Sebab peran anak muda inilah yang nantinya bisa membantu mewujudkan komitmen pemerintah dalam upaya melaksanakan rehabilitasi mangrove di Indonesia,” tutur Mutiara.

 

Baca juga: Peringati HPN 2024, Menteri Siti dan Wartawan Tanam Mangrove di Angke, Jakarta Utara

 

Acara ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga panggilan aksi untuk generasi muda. 

 

Melalui kegiatan ini, BLDF berhasil menciptakan pengalaman yang bermakna dan mendalam bagi para peserta, serta memperkuat semangat mereka untuk terus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

 

Hari Mangrove Sedunia kali ini menjadi momen penting yang dirayakan dengan penuh semangat dan komitmen, membawa harapan baru untuk masa depan lingkungan yang lebih baik dan lestari. (SG-2)