Humaniora

DPR Minta Pers dan Warganet Bersinergi Kawal Demokrasi di Era Digital

Harapannya agar industri pers Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, baik dalam menjaga fungsi jurnalistiknya maupun dalam membangun bisnis media yang berkelanjutan. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
10 Februari 2025
Anggota DPR RI Muhammad Khozin. (Ist/DPR RI)

PERINGATAN Hari Pers Nasional (HPN) 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali peran pers sebagai pilar demokrasi. 

 

Di tengah derasnya arus informasi di dunia digital, sinergi antara media dan warganet semakin terlihat dalam mengawal isu-isu publik yang berkembang.

 

Anggota DPR RI Muhammad Khozin menyoroti bagaimana pers di era digital tidak bekerja sendiri, melainkan berkolaborasi dengan warga internet atau netizen dalam mengawal berbagai isu yang menjadi perhatian masyarakat.

 

Baca juga: Sejarah Hari Pers Nasional: Mengapa Jatuh pada 9 Februari

 

Pers dan Warganet Saling Bahu Membahu

 

 "Pers dan warganet kini saling bahu membahu dalam mengawasi dinamika publik. Ini adalah fenomena positif yang menyehatkan demokrasi kita," ujar Khozin, yang akrab disapa Gus Khozin di Jakarta, Minggu (9/2).

 

Sebagai mantan jurnalis, Gus Khozin menilai fenomena viralitas yang kerap terjadi di dunia maya justru menjadi pemantik bagi pers untuk semakin mengedepankan prinsip-prinsip jurnalistik yang kuat. 

 

"Setiap informasi yang mencuat di ruang digital harus melalui proses verifikasi dan validasi,” jelasnya sebagaimana dikutip situs resmi DPR RI. 

 

Baca juga: Pers Berperan Penting Sosialisasikan Program Ketahanan Pangan Sekaligus Mengkritisi

 

“Di sinilah peran pers menjadi sangat penting dalam memastikan kebenaran berita dengan menerapkan prinsip cover both sides," ungkap Gus Khozin.

 

Di tengah membanjirnya informasi di berbagai platform digital dan media sosial, Gus Khozin menegaskan bahwa keberadaan pers tetap tak tergantikan. 

 

"Pers memiliki peran krusial dalam menghadirkan informasi yang akurat, berimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan di tengah derasnya arus informasi yang beredar di media sosial," tegas anggota DPR dari daerah pemilihan Jatim IV (Jember dan Lumajang) ini.

 

Pers Indonesia Berhasil Beradaptasi dengan Perkembangan Digital

 

Lebih lanjut, politkus Fraksi PKB ini juga menilai bahwa pers Indonesia telah berhasil beradaptasi dengan pesatnya perkembangan digital.

 

Menurutnya, keberhasilan adaptasi ini menjadi kunci bagi pers untuk tetap relevan di era serba cepat ini. 

 

"Pers Indonesia mampu menyesuaikan diri dengan ekosistem digital, namun tantangannya adalah bagaimana menciptakan iklim bisnis media yang tetap kuat di tengah dominasi media sosial yang semakin pesat," paparnya.

 

Baca juga: Diskusi HPN 2025: Tantangan Pers Saat ini adalah Masyarakat Pers Sendiri

 

Di akhir pernyataannya, Gus Khozin menyampaikan harapan agar industri pers Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, baik dalam menjaga fungsi jurnalistiknya maupun dalam membangun bisnis media yang berkelanjutan. 

 

"Semoga pers Indonesia semakin maju, adaptif, dan tetap menjadi benteng utama demokrasi di era digital yang terus berkembang ini," pungkasnya. (SG-2)