DENGAN 62% wilayahnya berupa perairan dan laut, Indonesia kaya akan sumber protein hewani dari ikan. Ikan-ikan dari laut dan perairan darat di Indonesia sangat beragam dan kaya nutrisi.
Namun, masih miris melihat angka stunting yang tinggi dan penurunannya yang lambat.
Terlebih, banyak ibu yang kini lebih suka memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) berupa ikan salmon impor, padahal ikan lokal juga sangat bergizi.
Baca juga: Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang Diharap Berdampak Positif untuk Masyarakat
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, menekankan pentingnya sosialisasi masif mengenai potensi ikan lokal Indonesia, seperti ikan Nila Salin.
Dalam kunjungan kerjanya ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jawa Barat, Anggia menyoroti bahwa Indonesia memiliki banyak jenis ikan yang tak kalah bergizi dibanding produk impor.
"Sosialisasi harus lebih masif lagi. Indonesia punya potensi ikannya lebih beragam dan nutrisinya juga tidak kalah. Tapi kadang kita silau dengan produk luar, padahal produk Indonesia luar biasa," ujar Anggia sebagaimana dikutip situs DPR RI, Senin (24/6).
Potensi dan Keunggulan Ikan Lokal
Ikan lokal Indonesia, seperti lele dan patin, kaya akan nutrisi protein dan gizi. Namun, seringkali kurang dihargai dan dianggap rendah dibandingkan ikan impor.
"Lele itu nutrisinya lengkap. Tetapi orang sering meremehkan lele," tambah Anggia.
Baca juga: Wisuda Sekolah Menengah KKP: 103 Lulusan Terserap Industri Perikanan Luar Negeri
Anggia juga mendorong adanya inovasi dalam produk perikanan Indonesia, seperti dijual dalam bentuk fillet agar produk ikan lokal dapat naik kelas.
"Nila bisa dikembangkan lebih naik kelasnya dengan dijual dalam bentuk fillet,” ucap Anggia.
“Patin yang sering disebut ikan dori sebenarnya banyak di Tulungagung. Tapi kalau sudah disebut dori, orang pikir dari luar negeri," jelasnya.
Edukasi dan Promosi untuk Tingkatkan Kesadaran
Menurut Anggia, perlu ada edukasi dan promosi yang melibatkan semua pihak mengenai potensi ikan lokal.
Meski Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) telah memiliki program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), partisipasi aktif dari seluruh masyarakat sangat dibutuhkan.
"Harus ada edukasi dari kita semua. Tidak hanya Kementerian KKP yang bertugas, tetapi setiap kita punya tugas untuk mempromosikan potensi ikan lokal," tegas legislator Fraksi PKB ini.
Baca juga: KKP Kurasi Ratusan UMKM Perikanan di 12 Provinsi untuk Naik Kelas
Memajukan potensi ikan lokal Indonesia tidak hanya memerlukan program pemerintah, tetapi juga partisipasi seluruh masyarakat.
Dengan inovasi, edukasi, dan promosi yang tepat, ikan lokal Indonesia dapat menjadi kebanggaan nasional dan solusi dalam mengatasi masalah gizi serta stunting.
Indonesia harus bangga dengan kekayaan alam dan potensi luar biasa yang dimilikinya. (SG-2)