Humaniora

Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, Kota Bandung Resmikan TPST Motah Bakul Agamis

Dengan adanya TPST Motah Bakul Agamis, diharapkan efektivitas pengelolaan sampah di Bandung Kulon meningkat secara signifikan, sekaligus menjadi model bagi wilayah lain dalam pengelolaan sampah.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
17 Februari 2025
Acara peresmian Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Motah Bakul Agamis di Jalan Rengas RW 06, Kelurahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon,  Kota Bandung, pada Senin (17/20. (Ist/Pemkot Bandung)

KOTA Bandung kembali melangkah maju dalam pengelolaan sampah dengan diresmikannya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Motah Bakul Agamis di Jalan Rengas RW 06, Kelurahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, pada Senin (17/2). 

 

Peresmian dilakukan langsung oleh Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, yang menekankan pentingnya keberlanjutan program ini agar tidak sekadar menjadi seremoni semata.

 

 

Dok.Pemkot Bandung. 

 

Dalam acara tersebut, juga dilakukan penyerahan bantuan (CSR) dari Bank bjb kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Bandung, serta pelepasan simbolis pengiriman Refuse Derived Fuel (RDF) ke PT Indocement Tunggal Prakarsa. 

 

Baca juga: Sambut HPSN 2025, Bandung Melangkah Menuju Kota Bebas Sampah
 

RDF sendiri merupakan hasil olahan sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.

 

Transformasi TPS Liar Menjadi TPST Produktif
 

TPST Motah Bakul Agamis hadir sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan sampah. Mengadopsi berbagai metode modern, TPST ini mengelola sampah menggunakan teknologi maggot, bank sampah, program Buruan Sae, serta pemrosesan sampah plastik dan organik. 

 

Langkah ini menjadi bukti nyata upaya tim Satgas Sampah Kota Bandung dalam mengubah tempat pembuangan sampah liar menjadi fasilitas pengolahan yang lebih tertata dan produktif.

 

Koswara mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan TPST ini. 

 

"Ini adalah hasil kolaborasi luar biasa antara camat, Dinas Lingkungan Hidup, DSDABM, DKPP, serta Indocement dalam pemanfaatan RDF. Saya berharap model ini bisa diadopsi oleh kecamatan lainnya di Bandung," ujarnya.

 

Baca juga: Kolaborasi Unpad dan Pemkot Bandung Hadirkan Solusi Inovatif Pengelolaan Sampah

 

Dukungan CSR dan Penguatan Infrastruktur Pengelolaan Sampah
 

Sebagai bagian dari upaya memperkuat pengelolaan sampah, acara peresmian juga ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bank bjb dan LPM Kota Bandung. 

 

Dalam tahap awal, bantuan CSR yang diberikan berupa 151 unit gerobak sampah, yang nantinya akan membantu efektivitas pengangkutan dan pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

 

Dok.Pemkot Bandung,

 

Koswara optimistis bahwa dengan skema yang telah diterapkan, Kota Bandung bisa mencapai kemandirian dalam pengelolaan sampah. 

 

"Saat ini kita memiliki tiga kelompok dalam Satgas Sampah: kelompok yang mengatur kewilayahan, infrastruktur, dan kebijakan,” ujar Koswara. 

 

Baca juga: Jakarta Utara Bersiap Jadi Percontohan Nasional Pengelolaan Sampah

 

“Tim ini telah bekerja solid sejak 2024, dan saya yakin jika kolaborasi ini terus berlanjut, Kota Bandung akan mampu mengelola sampah dengan lebih baik," tegasnya.

 

Dengan adanya TPST Motah Bakul Agamis, diharapkan efektivitas pengelolaan sampah di Bandung Kulon meningkat secara signifikan, sekaligus menjadi model bagi wilayah lain dalam mengelola sampah secara lebih terintegrasi dan berkelanjutan. (SG-2)