Humaniora

Bukan Sekadar Kompetisi, MTQ Nasional juga Upaya Strategis Membangun Karakter Bangsa

Kalimantan Timur menyabet Juara Umum dengan raihan nilai 579, disusul posisi kedua Provinsi DKI Jakarta dengan nilai 478. Sementara posisi ketiga diraih Provinsi Jawa Timur, dengan raihan nilai 275.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
17 September 2024
Penutupan MTQ Nasional Kaltim, Minggu (15/9). (Dok. Kemenag)

PENYELENGGARAAN Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ Nasional XXX 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) yang dimulai pada 6 September 2024, semalam resmi ditutup dengan tuan rumah Provinsi Kaltim keluar sebagai Juara Umum. 

 

Keputusan yang  tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 05/Kep.DH/MTQN-XXX/IX/2024 itu dibacakan oleh Wakil Sekretaris Dewan Hakim Muhammad Ramli Massenge, saat  Penutupan MTQ Nasional XXX, di Gelora Kadrie Oening Samarinda, Minggu (15/9).

 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy yang menutup acara  mengatakan, gelaran MTQ Nasional selaras dengan semangat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Membuka MTQ Nasional XXX di Samarinda, Kaltim

 

Dalam sambutannya, Muhadjir mengungkapkan, MTQ bukan sekadar kompetisi, tetapi juga upaya strategis membangun karakter bangsa. 

 

"Penyelenggaraan MTQ di Samarinda ini sejalan dengan semangat pembangunan IKN, di mana nilai-nilai Qur'ani menjadi bagian integral dalam menciptakan peradaban yang bermartabat dan berlandaskan akhlak mulia," ujarnya dalam rilis Kemenag, Senin (16/9).

 

Muhadjir menjelaskan, pembangunan IKN bukan hanya mengenai infrastruktur fisik, tetapi juga mencakup infrastruktur moral dan spiritual. Menurutnya, semangat cinta Al-Qur’an yang dipupuk melalui MTQ dapat menginspirasi pembangunan IKN yang modern, namun tetap berakar pada nilai-nilai keagamaan.

 

Baca juga: Diikuti 1.998 peserta, Presiden Buka MTQ Nasional ke-30 di Samarinda, Kaltim

 

"Dalam pembangunan IKN, kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga infrastruktur moral dan spiritual," imbuhnya.

 

Ia menambahkan, pembangunan IKN harus mencerminkan wajah peradaban Indonesia yang maju tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan agama. Menurutnya, MTQ berperan penting dalam membentuk karakter bangsa yang menjunjung tinggi akhlak dan moralitas.

 

Pendidikan Karakter

Sebagai ajang bergengsi dalam bidang keagamaan, MTQ Nasional memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda. Muhadjir mengatakan, melalui MTQ, generasi penerus diajarkan mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya landasan hidup.

 

Baca juga: MTQ XXX Bawa Rezeki bagi UMKM Samarinda, Penjual Suvenir, Roti Capai Omzet Jutaan

 

“Kecintaan terhadap Al-Qur’an akan membentuk karakter generasi muda yang tangguh dalam menghadapi tantangan zaman sekaligus tetap memegang teguh nilai-nilai agama,” tambah  Muhadjir.

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla itu juga  mengapresiasi perhelatan MTQ Nasional XXX  yang dianggap sukses dan memberi dampak positif, terutama dalam memperkuat kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an.

 

 "Saya sangat mengapresiasi MTQ Nasional ini sebagai upaya nyata dalam membangun karakter dan moral bangsa, khususnya di kalangan generasi muda," ujarnya.

 

Lebih lanjut, Mantan Rektor  Universitas Muhammadiyah Malang itu berharap, semangat yang tumbuh melalui MTQ dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi kegiatan keagamaan lainnya. 

 

Muhadjir juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi MTQ sebagai warisan budaya yang mempererat persatuan bangsa.

 

10 besar MTQ Nasional 2024

Kalimantan Timur menyabet Juara Umum dengan raihan nilai 579, disusul Provinsi DKI Jakarta dengan nilai 478. Sementara posisi ketiga diraih Provinsi Jawa Timur, dengan raihan nilai 275.

 

Urutan keempat diraih Jawa Barat dengan nilai 146, kemudian Sumatra Selatan (125), Riau (98), Kalimantan Selatan (94), Sumatra Utara (84), Banten (72), dan Provinsi Kepulauan Riau meraih nilai 67.

 

Turut hadir dalam penutupan MTQ Nasional, Wakil Menteri Agama, Syaiful Rahmat Dasuki, Ketua Umum LPTQ Nasional, Kamarudin Amin, Ketua Dewan Hakim, Said Agil Husin Al-Munawar, Ketua Dewan Pengawas, Nasarudin Umar, Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi Achmed bin Essa Al-Hazmi, serta Kepala Kanwil Kemenag dari seluruh Indonesia. (SG-1)